Rohmawati, Dewi (2023) Resiliensi Remaja Korban Broken Home (Studi Kasus tentang Resiliensi Remaja Korban Broken Home di Desa Jungpasir Demak). Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.
Text
1. HALAMAN DEPAN.pdf Download (1MB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (347kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (279kB) |
|
Text
4. BAB I.pdf Download (657kB) |
|
Text
5. BAB II.pdf Download (816kB) |
|
Text
6. BAB III.pdf Download (374kB) |
|
Text
7. BAB IV.pdf Download (558kB) |
|
Text
8. BAB V.pdf Download (345kB) |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (461kB) |
Abstract
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bentuk resiliensi remaja korban broken home serta faktor pendukung dan penghambat proses resiliensi remaja korban broken home. Tidak semua orang beruntung memiliki keluarga yang utuh, ada juga yang mengalami broken home. Hidup berada ditengah-tengah problem yang menimpa seringkali membuat seseorang merasa sulit menerima untuk bangkit, namun peneliti menemukan bahwa terdapat remaja yang mampu bertahan atau beresiliensi dengan keadaan yang dialaminya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan teknik pendekatan studi kasus (case study). Subjek dalam penelitian ini adalah dua remaja putri yang mengalami broken home yaitu Subyek UH dengan usia 21 tahun dan Subyek LP dengan usia 18 tahun. Lokasi penelitian di Desa Jungpasir Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara semi terstruktur. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh bahwa bentuk resiliensi remaja korban broken home pada Subyek UH regulasi emosinya dengan memendam emosi disertai melampiaskan suatu tindakan, mampu mengendalikan impuls, memiliki rasa percaya diri yang cukup besar, mengetahui penyebab perpisahan yang terjadi pada orang tuanya, bersedia menjadi pendengar cerita, lebih mengandalkan diri sendiri, memiliki tujuan dalam hidupnya dan dapat mengambil makna serta pelajaran atas perpisahan orang tuanya. Kemampuan regulasi emosi pada Subyek LP hanya memendam emosi yang dialaminya tanpa melampiaskan pada tindakan, belum mampu mengendalikan impuls (keinginan), berkeyakinan dengan berdo’a dan berusaha pasti ada jalannya, mengetahui penyebab perpisahan yang terjadi pada orang tuanya, bersedia menjadi pendengar cerita, mampu menyakinkan diri bahwa manusia tidak akan diuji diluar batas kemampuan manusia itu sendiri, memiliki tujuan dalam hidupnya dan dapat mengambil makna serta pelajaran tersendiri atas perpisahan yang terjadi diantara orang tuanya. Subyek UH sudah mampu memenuhi karakteristik resiliensi dengan cukup baik, sehingga dari berbagai aspek resiliensi menjadi faktor pendukung proses resiliensinya, sedangkan Subyek LP belum mampu memenuhi karakteristik resiliensi pada aspek pengendalian impuls, sehingga hal tersebut menjadi faktor penghambat proses resiliensinya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Resiliensi, Remaja, Broken Home | ||||||
Subjects: | 100 Filsafat dan Psikologi > 150 Psikologi | ||||||
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam > Bimbingan Konseling Islam (BKI) | ||||||
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus | ||||||
Date Deposited: | 28 Jul 2023 02:24 | ||||||
Last Modified: | 28 Jul 2023 02:24 | ||||||
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/10725 |
Actions (login required)
View Item |