Kewajiban Menafkahi Keluarga Bagi Suami Yang Tidak Bekerja Perspektif Hukum Islam Studi Kasus Di Kampung Pisangan Penggilingan Jakarta Timur

Adiana, Agus (2023) Kewajiban Menafkahi Keluarga Bagi Suami Yang Tidak Bekerja Perspektif Hukum Islam Studi Kasus Di Kampung Pisangan Penggilingan Jakarta Timur. Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.

[img] Text
1. COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (216kB)
[img] Text
3. DAFTAR ISI.pdf

Download (158kB)
[img] Text
4. BAB I.pdf

Download (360kB)
[img] Text
5. BAB II.pdf

Download (867kB)
[img] Text
6. BAB III.pdf

Download (176kB)
[img] Text
7. BAB IV.pdf

Download (607kB)
[img] Text
8. BAB V.pdf

Download (216kB)
[img] Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (310kB)

Abstract

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemberian nafkah kepada keluarga bagi suami tidak bekerja, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan suami tidak bekerja dan bagaiaman kewajiban menafkahi kelaurga bagi suami yang tidak bekerja perspektif hukum islam untuk tujuan penelitian tersebut, peneliti menggunakan jenis penelitian field research dengan pendekatan kualitatif, sumber data yang didapat melalui data primer (yang IOberkaitan dengan subyek penelitian) dan data sekunder (berkaitan dengan literature yang berhubungan dengan obyek penelitian) dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara (dengan suami yang tidak bekerja dan tokoh agama setempat), observasi maupun dokumentasi. Kemudian dilakukan untuk uji keabsahan data melalui trungulasi, dan tahap akhir yaitu dengan teknik analisis yang berupa reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Adapun hasil peneltian ini menunjukkan bahwa banyaknya suami tidak bekerja dalam memberikan nafkah untuk keluarga karena malas untuk mencari kerja dalam memperoleh pekerjaan dan lebih menginginkan dirinya untuk di rumah, bahkan untuk kesehari-hariannya hanya mengharapkan dari hasil pendapatan pekerjaaan istri dengan memberikan izin istrinya untuk bekerja dalam memenuhi kebutuhan nafkah dalam kesehari-hariannya, dan dalam pemberian nafkah untuk keluarga dengan mengharapkan beasiswa anak dari program pemerintah yaitu kartu Jakarta Pintar (kjp), meminjam uang, dan memberikan izin istri untuk bekerja.yang disebabkan oleh faktor-faktor, rendahnya pendidikan sebab dengan pendidikan yang menentukan kualitas pekerja dalam bersaing mencari pekerjaan, rendahnya kesempatan bekerja sedikitnya lapangan pekerjaan yang menyebabkan banyak orang tidak bekerja, dan malas untuk bekerja dengan rasa malas dalam bergairah karena merasa cukup untuk kehidupannya, yang membuat dirinya malas bersosial untuk mencari pekerjaan dengan bergantungan hidup terhadap istri yang bekerja, kemudian dalam perspektif hukum islam agama islam telah mewajibkan menafkahi keluarga bagi suami yang tidak bekerja, dan seorang istri yang ingin bekerja diperbolehkan dengan syarat mendapatkan izin dari suami dan tidak mengurangi hak suami sebagai seorang ibu, dalam pemberian nafkah itu terhitung sebagai hutang yang sah jika suami tidak dapat memenuhi nafkah untuk keluarga kecuali jika istri membebaskan atau mengikhlaskan. menurut para Ulama Madzhab seperti Madzhab Maliki, Hanafi, Hambali berpendapat dalam memenuhi kewajiban menafkahi keluarga berdasarkan kondisi kemampuan suami, dan Madzhab Syafi’i untuk seorang suami disesuaikan dengan kesulitan suami, dalam memberikan nafkah untuk keluarga dari harta yang dihasilkan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorRiyadi, Fu'adUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: kewajiban menafkahi keluarga bagi suami yang tidak bekerja
Subjects: Fiqih, Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Perpustakaan IAIN Kudus
Date Deposited: 14 Aug 2023 01:44
Last Modified: 14 Aug 2023 01:44
URI: http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/10833

Actions (login required)

View Item View Item