Pernikahan Beda Agama dalam Penafsiran Sayyid Quthb (Studi Kitab Tafsīr fī Ẓilāl al-Qurān)

Faisol, Nu'man (2023) Pernikahan Beda Agama dalam Penafsiran Sayyid Quthb (Studi Kitab Tafsīr fī Ẓilāl al-Qurān). Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.

[img] Text
1. Cover.pdf

Download (1MB)
[img] Text
2. Abstrak.pdf

Download (569kB)
[img] Text
3. Daftar Isi.pdf

Download (169kB)
[img] Text
4. Bab I.pdf

Download (728kB)
[img] Text
5. Bab II.pdf

Download (935kB)
[img] Text
6. Bab III.pdf

Download (458kB)
[img] Text
7. Bab IV.pdf

Download (1MB)
[img] Text
8. Bab V.pdf

Download (249kB)
[img] Text
9. Daftar Pustaka.pdf

Download (298kB)

Abstract

Pernikahan merupakan perintah agama yang telah diatur oleh syariat. Tetapi, dewasa ini dengan kondisi zaman yang semakin global, terdapat fenomena yang masih menjadi perdebatan di kalangan para ulama, yaitu pernikahan beda agama. Perbedaan tersebut meliputi ada yang membolehkan (halal), dan ada pula yang melarang (haram). Dalam penelitian ini, terdapat tiga ayat pernikahan beda agama yang akan dibahas, yaitu surat al-Baqarah ayat 221, surat al-Mumtahanah ayat 10, dan surat al-Maidah ayat 5. Penelitian ini bertujuan mengetahui penafsiran Sayyid Quthb terhadap ayat-ayat pernikahan beda agama dalam kitab Tafsīr fī Ẓilāl al-Qurān. Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis Library Research (kepustakaan) atau penelitian yang menggunakan literatur sebagai sumber data serta dilakukan dengan metode tematik (maudhu’i) atau penelitian yang mendeskripsikan ayat-ayat al-Qur’an yang berhubungan dengan topik, bertujuan agar pembaca lebih mudah memahami karena lebih praktis dan sistematis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, yang mana bertujuan mendeskripsikan peristiwa dengan mendalam serta menjawab masalah dalam penelitian dengan kompleks dan analisis yang logis serta sistematis. Hasil dari penelitian ini adalah: dalam Tafsīr fī Ẓilāl al-Qurān, Sayyid Quthb sebagai sosok mufassir yang tegas dan keras menolak pernikahan seperti ini, karena dinilai lebih banyak mendatangkan mudharat dibandingkan dengan maslahat. Namun, dalam khazanah keilmuan selalu terdapat dua sisi yang berjalannya waktu akan melahirkan pendapat lain yang semakin kritis dan kontekstualis terhadap kebutuhan zaman yang dinamis. Jika ada yang melarang, maka ada yang membolehkan dengan syarat, serta memiliki alasan tertentu terhadap penafsirannya. Karena, jika dilihat dari konteks historis, pernikahan seperti ini merupakan salah satu motif berdakwah yang bertujuan mengislamkan pasangannya yang sebelumnya memiliki keyakinan yang berbeda. Oleh karena itu, tidak ada larangan dalam pernikahan beda agama selama mendatangkan maslahat.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorKarim, AbdulUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Sayyid Quthb, Pernikahan Beda Agama, Tafsīr fī Ẓilāl al-Qurān
Subjects: 300 Ilmu-Ilmu Sosial > 306.81 Pernikahan
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Quran Tafsir
Depositing User: Perpustakaan IAIN Kudus
Date Deposited: 03 Dec 2023 03:07
Last Modified: 03 Dec 2023 03:07
URI: http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/11648

Actions (login required)

View Item View Item