Nihayah, Malikhatun (2023) Konsep Bagi Hasil Marotelu pada Bisnis Ternak Kambing (Study Peternak Kambing di Desa Kedungdowo). Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.
Text
cover-kata pengantar.pdf Download (1MB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (267kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (280kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (431kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (578kB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (373kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (555kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (270kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (348kB) |
Abstract
Penelitian ini mencoba untuk mengetahui terkait pelaksanaan sistem bagi hasil marotelu kambing di Desa Kedungdowo Kecamatan Kaliwungu dan untuk mengetahui praktik bagi hasil ternak kambing tersebut apakah sudah sesuai dengan prinsip syariah. Permasalahan tersebut muncul karena masyarakat Desa Kedungdowo mayoritas bermata pencaharian utama sebagai buruh pabrik dan petani, sedangkan usaha ternak hanya usaha sebagai pekerjaan sampingan. Oleh karena itu, mereka tidak memiliki tabungan apabila sewaktu-waktu membutuhkan dana yang cukup besar. Hal tersebut menjadi latar belakang masyarakat Desa Kedungdowo melakukan bagi hasil marotelu kambing. Pihak pemodal akan mendapatkan keuntungan dengan mengembangkan modal yang dimiliki tanpa bersusah payah dan pihak pengelola akan memperoleh penghasilan tanpa mengeluarkan modal besar. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode kualitatif. Subyek penelitian ini sebanyak 9 orang. Terdiri dari 1 pemilik ternak, 5 pengelola ternak dan 3 pekerja yang berada di peternakan Ihwan Farm. Data-data tentang konsep bagi hasil marotelu dikumpulkan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data terkumpul data direduksi dan di analisis. Penelitian ini berhasil memperoleh dua temuan, yaitu: 1) Bagaimana Pelaksanaan bagi hasil marotelu bahwa pada pelaksanaan praktek bagi hasil menggunakan sistem kepercayaan secara lisan tanpa perjanjian batas waktu dan diakhiri dengan pembagian 30 : 70 serta kerugian dilakukan secara musyawarah. Akad yang terjalin antara shahibul maal dan mudharib sudah menggunakan konsep mudharabah namun tidak sepenuhnya. 2) upaya mempertahankan konsep bagi hasil marotelu di era modern yaitu marotelu dijadikan sebagai kontribusi pendapatan sampingan bagi pengelola dan bagi pemilik modal dijadikan investasi jangka panjang yang dapat menghasilkan keuntungan untuk menambah nilai aset. Jadi adanya saling keterbutuhan satu sama lain sehingga marotelu tetap bertahan hingga sekarang.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Uncontrolled Keywords: | Sistem Bagi Hasil, Marotelu, Mudharabah | |||||||||
Subjects: | Fiqih, Hukum Islam Fiqih, Hukum Islam > Mu`alamat > Syarikah > Mudharabah |
|||||||||
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Ekonomi Syariah | |||||||||
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus | |||||||||
Date Deposited: | 31 Jul 2024 07:22 | |||||||||
Last Modified: | 31 Jul 2024 07:22 | |||||||||
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/11901 |
Actions (login required)
View Item |