Sodiq, Amirus (2015) KONSEP KESEJAHTERAAN DALAM ISLAM. EQUILIBRIUM PASCASARJANA STAIN KUDUS, 3 (2). pp. 1-26. ISSN ISSN: 2355-0228 (print) | ISSN: 2502-8316 (online)
Full text not available from this repository.Abstract
Di antara aspek yang sering digunakan sebagai indikator ukuran kesejahteraan adalah pendapatan, populasi, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, konsumsi, perumahan, dan sosial budaya. Jika kita menggunakan indikator akan timbul pertanyaan apakah pemenuhan indikator bahwa seseorang harus mendapatkan kesejahteraan, mengapa beberapa orang sudah memiliki rumah mewah, kendaraan, deposito dan berbagai bentuk properti lainnya harus merasa gelisah, takut, bahkan ada yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Berdasarkan fakta di atas, tampaknya ada yang kurang dalam mengukur kesejahteraan masyarakat. Dalam ekonomi Islam, kebahagiaan diberikan oleh Allah kepada siapapun (pria dan wanita) yang ingin melakukan perbuatan baik bersama dengan iman kepada Allah. Seperti yang disebutkan oleh Allah dalam Surat An- Nahl ayat 97, sedangkan tiga indikator untuk mengukur kesejahteraan dan kebahagiaan dalam islam adalah tauhid, konsumsi, dan hilangnya segala bentuk ketakutan dan kecemasan. hal itu seperti yang disebutkan Allah dalam ayat 3-4 surat Quraisy. Adapun kepedulian sosial yang diwakili oleh zakat memiliki potensi yang besar di negeri ini, dan jika dapat direalisasikan, zakat merupakan faktor yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian masyarakat, terutama bagi masyarakat pedesaan
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Welfare; Zakat; Maqashid Syariah |
Subjects: | Islam (Umum) Fiqih > Ibadah > Zakat |
Divisions: | Karya Ilmiah > Artikel Jurnal |
Depositing User: | UPPI STAIN Kudus |
Date Deposited: | 06 Jun 2017 01:32 |
Last Modified: | 06 Jun 2017 01:33 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/1216 |
Actions (login required)
View Item |