Sholahuddin, Moh. Arif (2023) Respon Al-Qur’an Terhadap Pengemis: Analisis QS. Al-Baqarah Ayat 273 Perspektif Ma’na cum Maghza. Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.
Text
1. COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (744kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (598kB) |
|
Text
4. BAB I.pdf Download (970kB) |
|
Text
5. BAB II.pdf Download (1MB) |
|
Text
6. BAB III.pdf Download (604kB) |
|
Text
7. BAB IV.pdf Download (1MB) |
|
Text
8. BAB V.pdf Download (472kB) |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (602kB) |
Abstract
Banyaknya pengemis di Negara Islam khususnya di Indonesi menjadi permasalaha kompleks dan membuat citra buruk Islam di mata dunia. Al-Qur’an sebagai pedoman bagi Ummat Islam layaknya dapat menjadi alat pengentasan permasalahan pengemis sebagaimana fungsinya menjadi petunjuk atas semua permasalahan ummat Islam. Dari permasalahan ini penulis meneliti penafsiran-penafsiran tentang pengemis dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan Al-Qur’an tentang pengemis dan bagaimana respon Al-Qur’an terhadap pengemis yang terjadi sekarang ini dengan QS. Al-Baqarah: 273, sehingga diharapkan dapat memberi sumbangsih pemahaman yang benar tentang pengemis, dan akhirnya dapat membantu mengentaskan masalah permasalaham pengemis melalui pemahaman yang dihasilkan dari penelitian ini. Penilitian ini berfokus pada QS. Al-Baqarah ayat 273 karena dianggap ayat yang paling bisa diteliti perihal respon Al-Qur’an terhadap pengemis dengan adanya dua unsur yang ada di dalamnya meliputi batasan boleh mengemis dan suri tauladan yang dapat diteladani agar terhindar dari mengemis. Metode penelitian ini menggunakan jenis kepustakaan (library research) dan dengan pendekatan Ma’na cum Maghza. Data primernya adalah QS. Al-Baqarah: 273, sedangkan data sekundernya adalah dari kitab-kitab tafsir, hadits, jurnal dan buku yang berkaitan dengan pengemis. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa Al-Qur’an tidak pernah memerintah atau menganjurkan ummatnya untuk menjadi pengemis, batasan seseorang boleh mendapatkan sedekah lewat mengemis adalah ketika benar-benar terhalang dari mencari rizki seperti sebab fakir, sakit yang sangat parah dan cacat. Sedangkan respon Al-Qur’an terhadap pengemis berdasarkan QS. Al-Baqarah: 273 adalah seharusnya seseorang mempunyai sifat iffah yaitu menjaga dirinya dari segala hal yang dapat menjadikan dirinya menjadi hina seperti melakukan mengemis, harus menahan diri dari menjadi pengemis meskipun dalam keadaan faqir dengan cara menyadari bahwa Allah tidak akan membiarkan hambanya hidup tanpa memiliki kecukupan rizki sebagaimana yang dilakukan ahlis suffah, tidak perlu menampakkan kekurangan atau kefakiran kepada orang lain agar dibelas kasihani sebab Allah sungguh telah mengetahui keadaan hamba-Nya tanpa ada celah dan Allah telah berjanji akan mencukupi kebutuhan hamba-Nya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Pengemis, Ma’na cum Maghza, QS. Al-Baqarah: 273 | ||||||
Subjects: | Al-Qur`an dan Ilmu yang berkaitan > Tafsir Al-Qur`an | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Quran Tafsir | ||||||
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus | ||||||
Date Deposited: | 19 Nov 2024 02:53 | ||||||
Last Modified: | 19 Nov 2024 02:53 | ||||||
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/12625 |
Actions (login required)
View Item |