Tradisi Sewu Kupat Masyarakat Desa Colo Dawe Kudus Perspektif Aqidah Islam

Santoso, Tri (2023) Tradisi Sewu Kupat Masyarakat Desa Colo Dawe Kudus Perspektif Aqidah Islam. Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.

[img] Text
1. COVER.pdf

Download (2MB)
[img] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (316kB)
[img] Text
3. DAFTAR ISI.pdf

Download (258kB)
[img] Text
4. BAB I.pdf

Download (539kB)
[img] Text
5. BAB II.pdf

Download (1MB)
[img] Text
6. BAB III.pdf

Download (562kB)
[img] Text
7. BAB IV.pdf

Download (1MB)
[img] Text
8. BAB V.pdf

Download (362kB)
[img] Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (666kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk prosesi sewu kupat di desa Colo dan untuk mengetahui nilai-nilai agama yang ditampilkan dalam tradisi sewu kupat di desa Colo. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan empiris (sosiologi) sebagai sarana untuk menganalisis dan mengkaji bekerjannya tradisi di dalam masyarakat. Masyarakat desa Colo disini sebagai subjek penelitian yang terdiri dari warga desa Colo, pemuka agama dan masyarakat desa Colo. Data dari subjek penelitian di kumpulkan dari dokumen-dokumen dan foto-foto dokumentasi tradisi sewu kupat, serta dilakukan juga interview untuk mendapatkan informasi mengenai tradisi sewu kupat yang ada di desa Colo. Data yang sudah dikumpulkan di analisis dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil dari penelitian ini akan menghasilkan sebagai berikut: (1) bentuk prosesi yang dilakukan dalam tradisi sewu kupat merupakan bentuk kebersamaan yang ada di dalam elemen masyarakat dengan bukti adanya solidaritas dan toleransi dalam beragama yang tinggi antar sesama masyarakat. Adanya akulturasi dalam tradisi sewu kupat ini menjadi bentuk bukti adanya penyebaran Islam yang ada di desa Colo, ajaran Islam berupa sedekah, tahlil dan do’a yang menjadi unsur asing di akulturasi dengan budaya yang ada di dalam masyarakat dengan harapan akulturasi ini dapat dipelihara dan dijaga sampai generasi mendatang. (2) nilai profetik atau nilai kenabian yang ada dalam tradisi sewu kupat secara keseluruhan adalah sebagai berikut: tempat dan waktu pelaksanaan dilaksanakan pada bulan Syawal atau setelah bulan Ramadhan dan ditempatkan di kawasan makam Sunan Muria, gunungan ketupat dan lepet merupakan bentuk rasa syukur masyarakat kepada Allah Swt. Gunungan hasil alam merupakan bentuk rasa syukur masyarakat agar senantiasa diberikan keselamatan dan keberkahan serta diberikan hasil alam yang melimpah kedepannya. (3) Aqidah Islam sebagai pedoman dalam melestarikan dan akultirasi budaya di masyarakat Jawa, dalam ajaran Islam tidak pernah melarang dan menghilangkan mengenai persoalan unsur kebudayaan atau adat istiadat selagi tidak menyimpang dan melanggar syariat Islam, Islam hanya membersihkan yang bertentangan dengan Tauhid dan akal sehat. Islam datang sebagai petunjuk untuk mengatur dan membimbing manusia agar hidupnya lebih baik supaya hidunya seimbangan antara hidup di dunia dan di akhirat. Islam tidak ingin manusia terjerumus kepada sesuatu yang tidak bermanfaat bagi hidupnya, sehingga Islam meluruskan dan membimbing adat istiadat yang sudah berkembang di masyarakat menuju kebudayaan yang beradab dan mempunyai derajat kemanusiaan seperti metode dakwah yang diterapkan oleh Walisongo yang telah mengembangkan budaya lokal dengan baik dan bijaksana sesuai syariat Islam.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorAmaliya, Efa IdaUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Tradisi Sewu Kupat, Interaksi Sosial Profetik, Aqidah Islam, Desa Colo, dan Sunan Muria
Subjects: Sosial dan Budaya Islam > Adat Istiadat Islam
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Akidah dan Filsafat Islam
Depositing User: Perpustakaan IAIN Kudus
Date Deposited: 19 Nov 2024 03:51
Last Modified: 19 Nov 2024 03:51
URI: http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/12636

Actions (login required)

View Item View Item