Yahya, Cahya Ma'rifatul (2024) Tinjauan Kompilasi Hukum Islam Terhadap Praktik Hak Ijbar Dalam Pernikahan Di Desa Sambung Kecamatan Gajah Kabupaten Demak. Undergraduate thesis, IAIN Kudus.
Text
1. COVER.pdf Download (840kB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (331kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (275kB) |
|
Text
4. BAB I.pdf Download (561kB) |
|
Text
5. BAB II.pdf Download (787kB) |
|
Text
6. BAB III.pdf Download (375kB) |
|
Text
7. BAB IV.pdf Download (490kB) |
|
Text
8. BAB V.pdf Download (281kB) |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (346kB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya praktik hak ijbar dalam pernikahan yang terjadi di Desa Sambung, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak. Pada dasarnya hak ijbar dipandang sebagai wujud perlindungan dan kasih sayang seorang wali terhadap anak perempuannya. Tetapi dalam praktiknya pernikahan yang dilakukan oleh seorang wali (orang tua) terhadap anaknya tanpa melihat kerelaan dari seorang anak. Konsep hak ijbar ini dinilai bertentangan dengan prinsip keadilan bagi seorang anak tanpa mendapatkan persetujuan dari yang bersangkutan. Pada penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian ini dilakukan dengan interaksi langsung melalui wawancara dengan 9 informan yang terdiri dari tiga pasangan suami istri, dan tiga orang tua. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan permasalahan seputar praktik hak ijbar di Desa Sambung. Tujuan utamanya mencakup memahami bagaimana hak ijbar dilaksanakan dalam perkawinan, menilai dampak dari praktik tersebut, dan mengkaji perspektif Kompilasi Hukum Islam (KHI) tentang hak ijbar dalam konteks ini. Hasil dari penelitian ini, pertama praktik hak ijbar wali sering didasari oleh rasa ketidak relaan dari anak perempuan dan rata-rata anak perempuan yang di paksa menikah masih berusia sangat muda. Asumsi yang telah memengaruhi pemahaman masyarakat menjadikan pemicu terjadinya praktik hak ijbar di Desa Sambung, yang menganggap bahwa jika seorang perempuan atau gadis yang telah mencapai usia yang diperbolehkan menikah sebaiknya untuk segera menikah. Kedua, Berbagai dampak rumah tangga yang terjadi pada pasangan pernikahan atas dasar ijbar tersebut yaitu rumah tangga yang tidak harmonis, orang tua selalu ikut campur rumah tangga anak, dan memicu perceraian. Terjadinya perceraian tidak hanya putus hubungan diantara kedua pasangan, namun juga berpengaruh pada putusnya silaturrahmi antara kedua keluarga besar yang diakibatka gagalnya dari perkawinan. Ketiga, dalam praktiknya hak ijbar yang terjadi belum sesuai dengan apa yang yang telah diatur dalam Kompilasi Hukum Islam, hal tersebut dikarenakan tidak didasari atas tanggung jawab selama praktik hak ijbar. Hak ijbar yang terjadi dalam masyarakat Desa Sambung secara rukun dan syaratnya terpenuhi. Namun dalam pelaksanaannya pernikahan yang didasari dengan paksaan dan tidak ada keridha’an dari anak yang menjadikan tekanan psikologis bagi anak tersebut. Jika praktik hak ijbar memenuhi ketentuan dalam Kompilasi Hukum Islam sebagaimana yang di tegaskan dalam pasal 16 bahwa sebuah pernikahan itu didasarkan atas persetujuan calon mempelai. Hak ijbar atau kewenangan yang dimiliki orang tua di lakukan hanya untuk menikahkan anak, bukan untuk memaka sang anak untuk menikah tanpa adanya persetujuan. Maka praktik hak ijbar orang tua ini harus memperoleh kerelaan dari sang anak agar dalam pelaksanaannya telah memenuhi kriteria pelaksanaan praktik hak ijbar
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Praktik Hak Ijbar, Pernikahan, Kompilasi Hukum Islam | ||||||
Subjects: | Ilmu-Ilmu Sosial > Pernikahan | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam | ||||||
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus | ||||||
Date Deposited: | 27 Dec 2024 04:15 | ||||||
Last Modified: | 27 Dec 2024 04:15 | ||||||
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/13029 |
Actions (login required)
View Item |