TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KEWARISAN PADA AHLI WARIS YANG MELAKUKAN INVOLUNTARY EUTHANASIA TERHADAP MUWARISNYA

Maghfiroh, Rika (2016) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KEWARISAN PADA AHLI WARIS YANG MELAKUKAN INVOLUNTARY EUTHANASIA TERHADAP MUWARISNYA. Undergraduate thesis, STAIN Kudus.

[img] Text
SKRIPSI RIKA FIKS_opt.pdf

Download (8MB)

Abstract

Euthanasia, yaitu suatu kematian yang terjadi dengan pertolongan atau tidak dengan pertolongan dokter. Berdasarkan permintaan euthanasia dibagi menjadi dua macam : pertama, Voluntary euthanasia (atas permintaan pasien). Kedua, involuntary euthanasia (atas permintaan keluarga). Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahannya ialah dalam kasus involuntary euthanasia, yang mana hak waris pemohon yang sekaligus menjadi ahli waris dalam melakukan tindak euthanasia kepada muwarisnya. Sebagai al-Ashlu dengan menetapkan ‘illat yang terkandung di dalamnya yaitu menghilangkan nyawa (adanya motif pembunuhan). Adapun hukum asal yang terdapat dalam hadits tersebut adalah haram hukumnya bagi pembunuh mewarisi dari orang yang dibunuhnya dan al- far’u adalah involuntary euthanasia . Dengan menggunakan jenis penelitian kepustakaan, metode kualitatif dengan fokus kajian yuridis normatif, Teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi serta melakukan analisis data dengan cara deskriptif deduktif, Berdasarkan metode penelitian tersebut, maka diperoleh kesimpulan bahwa Tindakan euthanasia secara pasif yang dilakukan oleh dokter dalam kondisi sudah tidak ada harapan untuk disembuhkan lagi, hukumnya adalah jaiz (boleh) dan dibenarkan syari’ah apabila keluarga pasien mengizinkan demi meringankan penderitaan dan beban pasien dan keluarganya. Dengan catatan bahwa pencabutan tindakan medis tersebut dikarenakan pasien tersebut telah dianggap mati menurut medis dan syara’. Sedangkan untuk status hukum hak waris bagi pemohon euthanasia pasif atau involuntary euthanasia adalah tindakan ini bukanlah termasuk dalam kategori tindakan pembunuhan, akan tetapi hannya sebatas menghentikan pengobatan maupun tindakan medis lainnya dikarenakan dianggap sudah tidak ada gunanya lagi melanjutkan pengobatan sebab pasien tidak responsif lagi. Berdasarkan hal tersebut, tindakan infoluntary euthanasia secara pasif, ini bukanlah tindakan yang bisa dikatakan sebagai penghalang untuk mendapatkan hak waris. Kata Kunci: Involuntary Euthanasia, ahli waris, status hak waris

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Fiqih
Fiqih > Hukum Waris (Faraid) dan Wasiat
Fiqih > Hukum Waris (Faraid) dan Wasiat > Ahli Waris
Fiqih > Hukum Waris (Faraid) dan Wasiat > Pembagian Harta Warisan
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Perpustakaan IAIN Kudus
Date Deposited: 11 Jun 2017 04:41
Last Modified: 11 Jun 2017 04:41
URI: http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/1382

Actions (login required)

View Item View Item