Fanani, Mohamad Iqbal (2024) Kekuatan Eksekutorial Putusan Pengadilan Agama Terhadap Pemberian Mutah dan Nafkah Madhiyah Dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif (Studi Putusan Pengadilan Agam Blora). Undergraduate thesis, IAIN Kudus.
![]() |
Text
1. COVER.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (129kB) |
![]() |
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (165kB) |
![]() |
Text
4. BAB I.pdf Download (302kB) |
![]() |
Text
5. BAB II.pdf Download (572kB) |
![]() |
Text
6. BAB III.pdf Download (235kB) |
![]() |
Text
7. BAB IV.pdf Download (415kB) |
![]() |
Text
8. BAB V.pdf Download (155kB) |
![]() |
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (236kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana putusan Pengadilan Agama terhadap pemberian mutah dan nafkah madhiyah, mengetahui bagaimana kekuatan eksekutorial putusan Pengadilan Agama terhadap pemberian mutah dan nafkah madhiyah dalam perceraian, mengetahui perpektif hukum Islam dan hukum positif terhadap kekuatan eksekutorial pemberian mutah dan nafkah madhiyah dalam perceraian. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis empiris dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pada putusan perkara cerai talak Nomor 196/ Pdt.G/ 2024/ PA.Bla dan Nomor 74/ Pdt.G/ 2024/ PA.Bla serta perkara cerai gugat Nomor 1725/ Pdt.G/ 2023/ PA.Bla dan Nomor 304/ Pdt.G/ 2024/ PA.Bla diputus verstek. Dalam perkara cerai talak yang diputus verstek telah memiiki aturan hukum yang jelas dan memiliki kekuatan eksekusi yang dapat memaksakan suami untuk memberikan mutah dan nafkah madhiyah kepada istrinya, sehingga perlindungan hukum bagi hak-hak perempuan terjamin. Namun, pada perkara cerai gugat yang diputus verstek terdapat kendala dalam eksekusinya, yaitu batasan waktu eksekusi tidak pasti dan permohonan eksekusi pembayaran uang yang diajukan mantan istri kepada Ketua Pengadilan Agama Blora, nominal yang diberikan oleh mantan suami tergolong kecil, sehingga kekuatan eksekutorialnya lemah karena tidak ada aturan hukum yang mengaturnya dan perlindungan hukum bagi hak-hak perempuan tidak terjamin.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Eksekusi, Putusan, Mutah, Madhiyah, Hukum | ||||||
Subjects: | Fiqih, Hukum Islam > Hukum Perkawinan (Munakahat) > Perceraian | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam | ||||||
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus | ||||||
Date Deposited: | 07 Mar 2025 07:53 | ||||||
Last Modified: | 07 Mar 2025 07:53 | ||||||
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/13881 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |