Pandangan Al-Qur’an pada Fenomena Verbal Cyberbullying di Media Sosial Pendekatan Ma’nā-Cum-Maghzā

Nisa’, Isna Fitri Choirun (2024) Pandangan Al-Qur’an pada Fenomena Verbal Cyberbullying di Media Sosial Pendekatan Ma’nā-Cum-Maghzā. Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.

[img] Text
1. HALAMAN DEPAN.pdf

Download (2MB)
[img] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (556kB)
[img] Text
3. DAFTAR ISI.pdf

Download (422kB)
[img] Text
4. BAB I.pdf

Download (699kB)
[img] Text
5. BAB II.pdf

Download (1MB)
[img] Text
6. BAB III.pdf

Download (547kB)
[img] Text
7. BAB IV.pdf

Download (1MB)
[img] Text
8. BAB V.pdf

Download (522kB)
[img] Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (507kB)

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang fenomena verbal cyberbullying yang terdapat di media sosial dengan menggunakan pendekatan teori Ma’nā-Cum-Maghzā. Latar belakang penelitian ini dikarenakan banyaknya kasus cyberbullying secara verbal di media sosial yang masih terus bertambah setiap tahunnya serta mengetahui fenomena cyberbullying perspektif al-Qur’an. Adapun contoh perilaku cyberbullying di media sosial yaitu dengan menuliskan komentar yang mengandung unsur menghina, mencela, mengejek, dan menyebarkan informasi pribadi di media sosial. Hal tersebut mengakibatkan korban cyberbullying depresi, trauma, hilang kepercayaan diri, atau bahkan melakukan bunuh diri. Maka, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui verbal cyberbullying di media sosial dengan teori Ma’nā-Cum-Maghzā. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menerapkan metode deskriptif-analitis. Adapun jenis penelitian ini termasuk kepustakaan (library research). Sumber data primer dalam penelitian ini berasal dari term kata “sakhara” dalam al-Qur’an dan ditafsirkan menggunakan tafsir klasik dan kontemporer. Dalam penelitian ini penulis berusaha menemukan ayat-ayat yang berkaitan dengan cyberbullying secara verbal, maka metode yang digunakan yaitu tematik (maudhu’i). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Fenomena verbal cyberbullying di media sosial banyak ditemukan di Instagram, Facebook, X, dan TikTok. Karena media sosial tersebut tersedia kolom komentar disetiap postingan yang diunggah. Dengan adanya kolom komentar tersebut publik bisa menjadi lebih mudah untuk berinteraksi. Namun tidak jarang juga ditemukan adanya komentar yang mengandung judge (menghina). Pola cyberbullying di media sosial mayoritas berbentuk pelecehan (harassment) secara verbal dengan tujuan menghina dan merendahkan seseorang. 2) Term kata (sakhara) adalah akar kata yang paling mendekati makna dari verbal cyberbullying karena mempunyai arti menghina dan merendahkan. Akar kata (sakhara) dan derivasinya disebutkan sebanyak 32 kali di al-Qur’an. Penulis menggunakan tiga ayat utama yang akan dibahas yaitu Q.S. al-Hujurat[49]:11, Q.S at-Taubah[9]:79 dan Q.S. al-An’am [6]:10. Adapun ma’nā al-ashli term kata “sakhara” terdapat dua makna yaitu merendahkan dan menundukkan. Adapun makna secara luas merendahkan yaitu sama dengan menghina dan mencela, hal ini sesuai dengan tafsir Ibnu katsir yang memaknai kata “sakhara” sama dengan kata “istahzaa” yang bermakna menghina dan meremehkan. Sedangkan maghzā al-ayah adalah larangan merendahkan harkat dan martabat manusia. Jika dikontekstualisasikan dengan era kontemporer saat ini fenomena verbal cyberbullying jelas dilarang dalam al-Qur’an karena mengandung makna dan unsur merendahkan atau menghina seseorang walaupun melalui media sosial.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorFatah, AbdulUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Cyberbullying, Ma’nā-Cum-Maghzā, Media Sosial
Subjects: Al-Qur`an dan Ilmu yang berkaitan > Tafsir Al-Qur`an
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Quran Tafsir
Depositing User: Perpustakaan IAIN Kudus
Date Deposited: 02 Jun 2025 03:24
Last Modified: 02 Jun 2025 03:24
URI: http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/14313

Actions (login required)

View Item View Item