Studi Kontekstualisasi Konsep Rezeki dalam Tafsir Fi Dzilalil Qur’an Karya Sayyid Qutb

Mahsunah, Rifaizatul (2024) Studi Kontekstualisasi Konsep Rezeki dalam Tafsir Fi Dzilalil Qur’an Karya Sayyid Qutb. Undergraduate thesis, IAIN Kudus.

[img] Text
1. COVER.pdf

Download (838kB)
[img] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (436kB)
[img] Text
3. DAFTAR ISI.pdf

Download (411kB)
[img] Text
4. BAB I.pdf

Download (637kB)
[img] Text
5. BAB II.pdf

Download (775kB)
[img] Text
6. BAB III.pdf

Download (481kB)
[img] Text
7. BAB IV.pdf

Download (719kB)
[img] Text
8. BAB V.pdf

Download (417kB)
[img] Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (455kB)

Abstract

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui konsep rezeki dalam al-Qur’an. 2) Untuk menjelaskan bagaimana kontekstualisasi konsep rezeki menurut sayyid Qutb. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menghimpun data dari berbagai literatur baik diperpustakaan maupun tempat lain. Teknik pengumpualan data meliputi: metode observasi pengamatan dan dokumentasi. Adapun Sumber data penelitian meliputi sumber data primer dan sekunder. Adapun hasil dalam penelitian ini menunjukkan Pertama, Sayyid Qutb mendefinisikan rezeki sebagai udara, kehidupan, kesehatan, dan berbagai hal yang bermanfaat. konsep rezeki dalam pandangan Sayyid Qutb terbagi menjadi 2 macam, yaitu: 1) Rezeki Material yang dimana rezeki ini bisa diartikan sebagai rezeki berwujud serta dapat langsung dirasakan manusia. Yang termasuk ke dalam kategori rezeki material berupa benda seperti makanan, rumah, pakaian, dan seluruh benda yang berwujud. Sebagaimana namanya, rezeki material adalah sesuatu yang berwujud materi dan biasanya difungsikan untuk memenuhi segala kebutuhan hidup manusia. 2) Rezeki Non Material yang dimana rezeki yang tak terlihat secara indrawi manusia. Akan tetapi, rezeki jenis ini tetap mampu dirasakan manfaatnya oleh manusia. Yang termasuk di dalamnya antara lain seperti kesehatan, anak sholeh dan solehah, ketenangan hati, keberkahan dalam hidup, saling mencintai dan dicintai, dan sebagainya. Kedua, Berkaitan erat dengan rezeki, kontekstualnya ke harta yang dimana penguasaan atas harta yang lebih populer dengan kosa kata milik. Menurut Sayyid Quthb, pemilik utama sekaligus mutlak segala sesuatu yang ada dalam kehidupan ini adalah Allah swt. tak ada satu makhluk pun di dunia ini yang memiliki hak menguasai tanpa mengindahkan pemilik yang hakiki, yaitu Allah swt

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorFuqohak, Mukhamad Agus ZuhurulUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Rezeki, Tafsir Fi Dzilalil Qur’an, Sayyid Qutb
Subjects: Al-Qur`an dan Ilmu yang berkaitan > Ilmu-Ilmu Al-Qur`an > Keutamaan Al-Qur’an
Al-Qur`an dan Ilmu yang berkaitan > Tafsir Al-Qur`an > Ilmu Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Quran Tafsir
Depositing User: Perpustakaan IAIN Kudus
Date Deposited: 21 Aug 2025 01:25
Last Modified: 21 Aug 2025 01:25
URI: http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/14711

Actions (login required)

View Item View Item