Safitri, Rohmatul Safitri (2024) Studi Analisis Komparatif Pendapat Mazhab Syafi’i Dan Hanafi Terkait Penetapan Pengadilan Agama Jepara Nomor 0144/Pdt.P/2020/Pa.Jepr Tentang Wali Adhal. Undergraduate thesis, IAIN Kudus.
|
Text
01. COVER.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
02. ABSTRAK.pdf Download (580kB) |
|
|
Text
03. DAFTAR ISI.pdf Download (486kB) |
|
|
Text
04. BAB I.pdf Download (731kB) |
|
|
Text
05. BAB II.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
06. BAB III.pdf Download (495kB) |
|
|
Text
07. BAB IV.pdf Download (973kB) |
|
|
Text
08. BAB V.pdf Download (483kB) |
|
|
Text
09. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (599kB) |
Abstract
Dalam Islam, tak terdapat ayat Al-Qur’an maupun dalil yang dengan tersurat atau dengan gamblang menjelaskan terkait wali adhal dalam pernikahan hingga sah atau tidaknya pernikahan tanpa wali. Hal tersebut menyebabkan wali adhal masih menjadi pertentangan di kalangan mazhab fiqh, utamanya menurut pandangan Mazhab Sayfi’i dan Mazhab Hanafi. Penelitian ini bertujuan guna menganalisis bagaimana pertimbangan hakim dalam menetapkan Penetapan Pengadilan Agama Jepara Nomor 0144/Pdt.P/2020/PA.Jepr tentang Wali Adhal serta bagaimana komparasi pertimbangan hakim jika ditinjau dari pandangan Mazhab Syafi’i dan Hanafi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, metode studi komparatif untuk menyajikan perbandingan mendalam terkait Mazhab Hanafi serta Mazhab Syafi’i dalam penentuan putusan perkara diatas. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa studi pustaka dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa Pengadilan Agama Jepara mengabulkan permohonan wali adhal yang dilayangkan oleh Pemohon dengan pertimbangan bahwa penyebab wali aqrabnya yang enggan menikahkan karena perbedaan pendidikan dan kondisi finansial tidak sesuai dengan Perundang-Undangan dan dalil Syar’i. Disamping itu, hasil studi komparasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pertimbangan hakim dalam menetapkan perkara tersebut jika ditinjau dari Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanafi tidak memiliki perbedaan yang jauh. Pasalnya, kedua mazhab tersebut menghendaki adanya wali meskipun dalam Mazhab Hanafi diperkenakan untuk menikah tanpa wali, namun hal tersebut tidak berlaku di Indonesia. Terlebih, Pemohon telah menghendaki menikah dengan wali hakim sehingga hal tersebut dijadikan pertimbangan bagi hakim untuk mengabulkan permohonan wali adhal yang diajukan
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
||||||
| Uncontrolled Keywords: | Studi Komparasi, Mazhab Syafi’i, Mazhab Hanafi, Wali Adhal | ||||||
| Subjects: | Ilmu-Ilmu Sosial > Pernikahan | ||||||
| Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam | ||||||
| Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus | ||||||
| Date Deposited: | 17 Nov 2025 04:40 | ||||||
| Last Modified: | 17 Nov 2025 04:40 | ||||||
| URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/14938 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
