Pinilih, Taufik Satriyo (2024) Tradisi Pasungan Di Bulan Selo Dalam Perspektif Hukum Islam” (Studi Kasus di Desa Wotbakah, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora). Undergraduate thesis, IAIN Kudus.
|
Text
1. BAGIAN DEPAN.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (598kB) |
|
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (598kB) |
|
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (372kB) |
|
|
Text
4. BAB 1.pdf Download (500kB) |
|
|
Text
5. BAB II.pdf Download (836kB) |
|
|
Text
6. BAB III.pdf Download (504kB) |
|
|
Text
7. BAB IV.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
8. BAB V.pdf Download (285kB) |
|
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (547kB) |
Abstract
Masyarakat Jawa dikenal dengan beragam tradisi budaya yang dimilikinya, termasuk tradisi yang bersifat sakral yang dilaksanakan sehari-hari, bulanan, bahkan tahunan. Semua jenis tradisi budaya Jawa ini ada tanpa terkecuali. Masyarakat Jawa yang telah dijelaskan di atas memiliki nilai penting dalam konteks penelitian, terutama terkait dengan praktik keagamaan saat ini. Sebagai umat beragama, penting bagi kita untuk memiliki pemahaman yang memadai terhadap ajaran agama kita agar dapat menjadi pedoman dalam perilaku sehari-hari. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut dengan judul “Tradisi Pasungan Di Bulan Selo Dalam Perspektif Hukum Islam” (Studi Kasus di Desa Wotbakah, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan tokoh agama, tokoh adat, masyarakat dan perspektif hukum islam terhadap Tradisi Pasungan di Desa Wotbakah, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora. Penulis menggunakan pendekatan Kualitatif untuk menggali fakta-fakta secara mendalam berdasarkan karakteristik ilmiah individu atau kelompok, dalam hal ini kualitatif yang diambil berjenis penelitian hukum empiris (sosiologis). Istilah ini berasal dari bahasa Belanda, dikenal dengan istilah "empirical legal research". Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengadopsi metode induktif. Metode induktif adalah pendekatan di mana kesimpulan umum ditarik dari pernyataan-pernyataan dan fakta-fakta khusus. Disimpulkan bahwa upacara tradisi pasungan ini masih dilaksanakan hingga saat ini karena diperbolehkan dalam islam dan tidak bertentangan karena termasuk bentuk dari rasa syukur masyarakat kepada Allah. Ritual tradisi pasungan ini dapat dikatakan sebagai urf shahih karena tidak bertentangan dengan nash (ayat atau hadist), tidak menghilangkan kemaslahatan mereka, dan tidak pula membawa mudharat kepada mereka. Selain itu tradisi pasungan ini merupakan adat istiadat yang telah diterima oleh masyarakat, luas dibenarkan oleh pertimbangan akal sehat, membawa kebaikan, dan menolak kerusakan
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
||||||
| Uncontrolled Keywords: | Tradisi Pasungan, Hukum Islam, adat | ||||||
| Subjects: | Fiqih, Hukum Islam > Sosiologi Hukum Islam Sosial dan Budaya Islam > Adat Istiadat Islam |
||||||
| Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam | ||||||
| Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus | ||||||
| Date Deposited: | 19 Nov 2025 07:37 | ||||||
| Last Modified: | 19 Nov 2025 07:37 | ||||||
| URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/14954 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
