Hakim, Lukman (2017) PERNIKAHAN DALAM PRESPEKTIF AL- QUR’AN (STUDI TRADISI DESA JANGGALAN KECAMATAN KOTA KABUPATENN KUDUS DALAM MENGHINDARI PERNIKAHAN PADA BULAN MUHARRAM). Undergraduate thesis, STAIN Kudus.
Text
FILE 1 COVER.pdf Download (514kB) |
|
Text
FILE 2 ABSTRAK.pdf Download (71kB) |
|
Text
FILE 3 DAFTAR ISI.pdf Download (177kB) |
|
Text
FILE 4 BAB I.pdf Download (191kB) |
|
Text
FILE 5 BAB II.pdf Download (218kB) |
|
Text
FILE 6 BAB III.pdf Download (119kB) |
|
Text
FILE 7 BAB IV.pdf Download (334kB) |
|
Text
FILE 8 BAB V.pdf Download (105kB) |
|
Text
FILE 9 DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (103kB) |
Abstract
Berangkat dari judul Skripsi guna mejawab Rumusan masalah diatas, metode yang digunakan penulis untuk menganalisa Studi Tradisi adalah menggunakan metode Field Research (penelitian lapangan) yang terdiri dari tiga alur aktifitas yang salian berkaitan, yaitu pengumpulan data menggunakan teknik observasi yang mana penulis menganalisis data secara langsung di lapangan, menganalisa dengan wawancara untuk mendapatkan informasi dengan cara tanya jawab secara langsung kepada narasumber, serta dokumentasi catatan peristiwa yang sudah berlalu melaui gambar, buku, remkaman suara maupn hasilkarya seseorang. Penarikan kesimpulan atau pengabsahan, peneliti melakukan penarikan kesimpulan yang dilakukan bersamaan waktu dengan pengumpulan dan reduksi data dan penulis melakukan verifikasi sebagai dasar atas keabsahan data yang diperoleh Pernikahan tidak hanya dianggap sakral, tetapi juga bermakna Ibadah, karena kehidupan berkeluarga, selain melestarikan kelangsungan hidup anak manusia, juga menjalin stabilitas sosial dan eksistensi yang bermartabat bagi laki-laki dan perempuan. Pernikahan mempunyai tujuan yang agung dan motif yang mulia, karena pernikahan tempat persemaian cinta, kasih sayang serta hubungan timbal balik yang mesra antara suami dan istri, sebagaimana terlukis dalam al Qur’an Ar-Rum :21. Persepsi merupakan “proses individu dalam menginterprestasikan, mengorganisasikan dan memberi makna terhadap stimulus yang berasal dari lingkungan di mana individu itu berada yang merupakan hasil dari proses belajar dan pengalaman.Islam orang Jawa disebut Kejawen atau agama Jawi, yaitu merupakan keyakinan dari konsep Hindu-Budha cenderung ke arah mistik bercampur jadi satu dan diakui sebagai agama Islam. Tradisi melarang pernikahan bulan Muharram tidak diketahui secara pasti asal-usulnya para pelaku tradisi hanya bisa mengatakan bahwa tradisi ini mereka warisi dari orang yang terdahulu. Adat yang seperti ini sudah mentradisi bahwa jika melangsungkan acara pernikahan di bulan Muharram adalah sesuatu yang kurang baik sehingga dihindari oleh masyarakat Jawa.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pernikahan; Presepsi; Tradisi |
Subjects: | Fiqih Fiqih > Hukum Perkawinan (Munakahat) |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Quran Tafsir |
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus |
Date Deposited: | 04 Oct 2017 06:35 |
Last Modified: | 04 Oct 2017 06:35 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/1741 |
Actions (login required)
View Item |