Hidayat, Safyanul (2017) STUDI KOMPARASI SANTRI MUKIM DAN SANTRI KALONG TERHADAP HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI. Undergraduate thesis, STAIN Kudus.
Text
1. Bagian Depan.pdf Download (1MB) |
|
Text
2. Abstrak.pdf Download (864kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (947kB) |
|
Text
4. BAB I.pdf Download (961kB) |
|
Text
5. BAB II.pdf Download (1MB) |
|
Text
6. BAB III.pdf Download (879kB) |
|
Text
7. BAB IV.pdf Download (1MB) |
|
Text
8. BAB V.pdf Download (872kB) |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (866kB) |
Abstract
Terjadi akad nikah akan menimbulkan beberapa akibat, diantaranya hak dan kewajiban suami istri secara bersama, hak istri terhadap suami, dan hak suami terhadap istrinya. Banyak tokoh agama, ilmuan dan cendekiawan membuat kriteria-kriteria terhadap hak dan kewajiban suami istri. Para santri di pesantren khususnya di pondok pesantren Al-Ittihad biasanya memakai konsep hak dan kewajiban suami istri yang bersumber dari kitab salaf atau biasa disebut kitab kuning. Kitab salaf ini menjadi rujukan utama santri dalam menjawab semua permasalahan yang ada. Ketika kitab salaf diyakini santri sebagai sumber dan acuan paling baku untuk bisa menjawab berbagai persoalan kehidupan kapan dan dimanapun, dalam waktu yang sama pemahaman santri terhadap kitab salaf dihadapkan pada kecendrungan realitas sosial baru yang selalu berubah dan berwatak pluralistrik. Berdasarkan kondisi diatas penulis tertarik mendiskripsikan lebih jauh bagaimana pandangan santri kalong dan santri mukim terhadap hak dan kewajiban suami istri dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pandangan santri tersebut. Jenis penelitian ini adalah Field Research (penelitian lapangan) yang bersifat Deskriptif-Analitis. Pengumpulan data dilaksanakan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Proses analisa yang digunakan adalah analisa data kualitatif dengan kerangka berfikir induktif. Kerangka induktif ini berupa pendapat santri kalong dan santri mukim pondok pesantren Al-Ittihad terhadap hak dan kewajiban suami istri yang dijadikan sebagai premis khusus, kemudian digeneralisasikan menjadi kesapakatan umum. Dari penelitian penulis menemukan bahwa pandangan santri mukim terhadap hak dan kewajiban suami istri ada yang relevan dan tidak relevan dengan konteks di Indonesia, yaitu pandangan santri mengenai bahwa suami memiliki hak istrinya untuk berdiam (menetap) dirumah dan tidak keluar kecuali ada urusan yang penting. Pendapat tersebut berdasarkan surat Al-Ahzab ayat 33, didalam ayat tersebut ada kata wa qarna itu mengandung kata perintah yang berbentuk fiil amar yang berasal dari kata qarar. Dari pegangan landasan tersebut bahwa suami mendapati istri didalam rumah dan tidak keluar kecual ada hal penting. Pandangan santri kalong terhadap hak dan kewajiban suami istri, dalam menjalankan hak dan kewajiban suami istri, santri kalong selain berpegang dengan Al-Quran dan Al-Hadist, ada pula mengikuti kebiasaa di sekitar lingkungannya, terutama dalam suami memberikan pendidikan agama. Misalnya dalam pemberian pendidikan agama, suami selain memberikan pendidikan berbentuk hal (perbuatan), suami juga mengikuti kebiasaan para istri untuk mengikuti kegiatan mengaji di sekitar lingkungannya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Santri Mukim; Santri Kalong; serta Hak dan Kewajiban Suami Istri |
Subjects: | Sosial dan Budaya Islam > Ekonomi Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah > Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus |
Date Deposited: | 15 Nov 2017 07:04 |
Last Modified: | 15 Nov 2017 07:04 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/2036 |
Actions (login required)
View Item |