UMAROH, SHOLIHATUN (2018) MAKNA FILOSOFIS TRADISI MUNGGAH KAP DALAM PEMBANGUNAN RUMAH PADA MASYARAKAT MUSLIM (Di Desa Sari, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak). Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.
Text
FILE 1 COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
FILE 2 ABSTRAK.pdf Download (264kB) |
|
Text
FILE 3 DAFTAR ISI.pdf Download (270kB) |
|
Text
FILE 4 BAB I.pdf Download (426kB) |
|
Text
FILE 5 BAB II.pdf Download (610kB) |
|
Text
FILE 6 BAB III.pdf Download (433kB) |
|
Text
FILE 7 BAB IV.pdf Download (606kB) |
|
Text
FILE 8 BAB V.pdf Download (360kB) |
|
Text
FILE 9 DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (410kB) |
Abstract
Tradisi merupakan sebuah bentuk upacara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat dan tidak bisa ditinggalkan, karena sebagai bentuk warisan dari nenek moyang sejak dulu. Banyak sekali tradisi yang dilakukan oleh orang Jawa, mulai dari upacara tradisional kelahiran, kematian, pernikahan, pembuatan rumah dan lain sebagainya. Sebagai orang Jawa masyarakat perlu melestarikan tradisi maupun adat yang telah di wariskan nenek moyang. Dari sekian banyak tradisi penulis tertarik untuk meneliti tradisi munggah kap, yaitu tradisi yang dilakukan sebelum dinaikkannya molo atau penyangga atap yang paling tinggi dari bagian rumah. Adapun masalah yang ingin dipecahkan ada tiga, yaitu: Pertama apa simbol yang digunakan dalam prosesi munggah kap dalam pembangunan rumah. Kedua, bagaimana makna filosofis tradisi munggah kap yang digunakan untuk melakukan tradisi munggah kap. Dan ketiga, bagaimana dampak pelaksanaan munggah kap di desa Sari, Gajah, Demak. Karena dalam sebuah tradisi pastilah memiliki sebuah proses, makna serta dampak yang bisa saja terjadi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui simbol-simbol yang digunakan dalam prosesi tradisi munggah kap, ingin mengetahui makna filosofis dari uborampe yang digunakan dalam munggah kap dan dampak dari pelaksanaan tradisi munggah kap yang dilakukan oleh msyarakat muslim Desa Sari, Gajah, Demak. Berdasarkan permasalahannya jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan untuk mempelajari secara mendalam bagaimana proses, cara dan pemaknaan tradisi munggah kap. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Data kualitatif merupakan data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan filosofis, sebab dengan pendekatan filosofis peneliti akan mendapatkan jawaban dari makna alat-alat yang digunakan dalam proses tradisi munggah kap. Sumber data diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber atau orang yang dianggap mengerti. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan metode library researc (studi perpustakaan). Dari hasil penelitian tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa: Pertama, prosesi tradisi munggah kap di Desa Sari dimulai dengan menentukan hari baik, kemudian selametan dan bancaan, setelah itu mempersiapkan sesajen atau ubo rampe yang digunakan dalam tradisi tersebut, barulah menaikkan molo atau kap. Kedua, sajen yang digunakan masing-masing memiliki makna tersendiri bagi masyarakat. Dan ketiga, dampak negatif dari pelaksanaan tradisi tersebut adalah munculnya kepercayaan animisme, sedangkan dampak positifnya mampu menciptakan gotong royong serta mempererat tali silaturrahim.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kepercayaan; makna Filosofis; Tradisi; dan Kejawen. |
Subjects: | 100 Filsafat dan Psikologi Filsafat, Dakwah, Pendidikan dan Pembaharuan Islam > Filsafat Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Akidah dan Filsafat Islam |
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus |
Date Deposited: | 21 Mar 2019 06:51 |
Last Modified: | 22 Mar 2019 03:01 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/2177 |
Actions (login required)
View Item |