AZIZAH, SITI NUR (2018) ISTIGHOSAH “ISTAWA” DI DESA SUMBER KABUPATEN REMBANG (TINJAUAN AQIDAH ISLAMIYAH ASWAJA). Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.
Text
01 COVER.pdf Download (770kB) |
|
Text
02 ABSTRAK.pdf Download (70kB) |
|
Text
03 DAFTAR ISI.pdf Download (76kB) |
|
Text
04 BAB I.pdf Download (101kB) |
|
Text
05 BAB II.pdf Download (391kB) |
|
Text
06 BAB III.pdf Download (111kB) |
|
Text
07 BAB IV.pdf Download (289kB) |
|
Text
08 BAB V.pdf Download (86kB) |
|
Text
09 DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (94kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertama, bagaimana kegiatan istighosah “Istawa” di Desa Sumber Kabupaten Rembang. Kedua, bagaimana tinjauan Aqidah Islamiyah Aswaja di Desa Sumber. Ketiga, bagaimana dampak kegiatan istighosah “Istawa” bagi masyarakat dalam Aqidah Islamiyah Aswaja di Desa Sumber. Penelitian ini menggunakan metode field reseaarch (penelitian lapangan) yang disajikan secara deskriptif kualitatif. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah pejuang dan anggota istighosah “Istawa” serta masyarakat setempat. Sedangkan sumber data sekunder adalah buku, artikel, jurnal, internet, skripsi, dan sumber lain yang berkaitan dengan judul penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Milles dan Huberman yaitu reduksi data, display data, pengambilan keputusan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) istighosah adalah doa bersama yang bertujuan memohon pertolongan kepada Allah SWT. dengan menggunakan beberapa wirid tertentu ketika dalam menghadapi suatu masalah atau cobaan. Sedangkan “Istawa” mempunyai arti bersemayam, dengan maksud hatinya benar-benar diletakkan dihadapan Allah, bukan karena pangkat, jabatan, harta, dan lain-lain. Istighosah ”Istawa” merupakan amalan Aswaja yang kemudian diimplementasikan oleh KH. Nur Hamim Adlan di dalam suatu masyarakat guna untuk memperkenalkan kepada masyarakat khususnya umat Islam bahwasannya agar kita dapat selalu ingat kepada Allah SWT., selalu mendekatkan diri kepada-Nya, dan rindu cinta kepada Nabi Muhammad SAW dan para kekasih Allah. Istighosah “Istawa” juga untuk mengajak masyarakat dalam menikmati nikmatnya berdzikir dan meminta pertolongan kepada Allah SWT melalui perantara Nabi, ulama, ataupun orang-orang shalih demi terwujudnya suatu keinginan dan kedaimaan umat. 2) bagi kaum Ahlussunnah Wal Jamaah istighosah merupakan perbuatan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam dan diperbolehkan. Dengan beristighosah menjadikan seseorang bertambah kuat keimanannya dan tidak tergoyahkan. 3) Dalam istighosah “Istawa” banyak bertawasul dan hadroh kepada para Nabi, para wali, dan para ulama. Adapun wiridnya berasal dari amalan Aswaja, ada yang dari KH. Nur Hamim Adlan dan beberapa dari guru-guru mursyid beliau. Maka dari itu, sebagian masyarakat yang menolak mengamalkan doa istighosah “Istawa” ini karena dianggap ada kalimat yang menjurus pada kesyirikan yaitu seruan permintaan tolong kepada Rasulullah, para wali, dan juga para ulama.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Istighosah “Istawa”; Aqidah Islamiyah Aswaja; Tanggapan Masyarakat |
Subjects: | Aqaid dan Ilmu Kalam > Aqidah menurut aliran-aliran atau sekte-sekte dalam Islam Akhlak dan Tasawuf > Do’a dan Wirid |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Akidah dan Filsafat Islam |
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus |
Date Deposited: | 25 Mar 2019 03:07 |
Last Modified: | 25 Mar 2019 03:07 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/2216 |
Actions (login required)
View Item |