Larangan Meniup Makanan Panas (Relevansi Antara Hadis dan Sains)

Sa’adah, Nurus (2020) Larangan Meniup Makanan Panas (Relevansi Antara Hadis dan Sains). Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.

[img] Text
1. COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (328kB)
[img] Text
3. DAFTAR ISI.pdf

Download (343kB)
[img] Text
4. BAB I.pdf

Download (546kB)
[img] Text
5. BAB II.pdf

Download (568kB)
[img] Text
6. BAB III.pdf

Download (402kB)
[img] Text
7. BAB IV.pdf

Download (796kB)
[img] Text
8. BAB V.pdf

Download (380kB)
[img] Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (407kB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang larangan meniup makanan panas. Sudah menjadi kebiasaan seorang ibu ketika menyuapi anaknya makanan yang masih panas, ia meniup makanannya, lalu disuapkan ke anaknya. Bukan hanya itu, orang dewasa pun ketika akan menyantap makanan yang panas juga meniupnya. Banyak orang yang menyepelekan adad atau etika makan salah satunya adalah larangan meniup makanan panas. Padahal memperhatikan etika makan sesuai dengan tata cara atau adab yang diajarkan oleh Rasulullah Saw, hal itu akan akan mencerminkan akhlak yang baik. Untuk mengetahui seberapa jauh bahaya meniup makanan panas, penulis mengemukakan tiga permasalahan, yaitu 1) kualitas hadis tentang larangan meniup makanan panas ditinjau dari aspek sanad dan matannya, 2) pemahaman hadis tentang larangan meniup makanan panas, 3) relavansi antara hadis tentang larangan meniup makanan panas dengan sains. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan data kepustakaan, yang mana sumber datanya dari perpustakaan yaitu meliputi buku-buku, majalah-majalah, dan bahan dokumen-dokumen lainnya yang berkaitan dengan obyek atau sasaran penelitian. kemudian dianalisis menggunakan pendekatan content analisis. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa hadis yang diteliti tentang larangan meniup makanan panas, sanad dan matan hadis tersebut berkualitas hasan shahih dan dapat dijadikan pegangan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun dalam pemaham hadis, meniup makanan panas atau pun memakan makanan panas tidak dianjurkan oleh Rasulullah Saw. karena dapat menyebabkan hilangnya barakah pada makanan, membuat jijik, dan kurang sabar. sedangkan dalam sisi sains meniup makanan sebelum makan juga merupakan sesuatu yang tidak baik bagi tubuh dan membahayakan untuk kelangsungan manusia, sehingga manusia harus tau dan menghindarinya. Pada era modern, hal tersebut telah dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Dengan adanya ini penulis mencoba menghubungkan antara hadis dan sains.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Meniup makanan, Hadis dan Sains.
Subjects: Hadits dan Ilmu yang berkaitan
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Hadis
Depositing User: Perpustakaan IAIN Kudus
Date Deposited: 04 Feb 2021 07:31
Last Modified: 04 Feb 2021 07:31
URI: http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/3459

Actions (login required)

View Item View Item