Kamaluddin, Ahmad (2020) Tradisi Bodho Puli di Desa Karangnongko Nalumsari Jepara (Studi Analisis Makna Filosofis). Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.
Text
1. COVER.pdf Download (4MB) |
|
Text
2. ABSTRAKSI.pdf Download (188kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (201kB) |
|
Text
4. BAB I.pdf Download (420kB) |
|
Text
5. BAB II.pdf Download (642kB) |
|
Text
6. BAB III.pdf Download (310kB) |
|
Text
7. BAB IV.pdf Download (510kB) |
|
Text
8. BAB V.pdf Download (260kB) |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (335kB) |
Abstract
Tradisi Bodho Puli adalah tradisi buday yang masih dilakukan oleh masyarakat di Desa Karangnongko. tradisi ini dilaksanakan tepatnya di bulan ruwah (kalender Jawa) atau malam nisfu syaban (kalender hijriah). Masyarakat Desa Karangnongko masih mempertahankan dan melestarikan tradisi Bodho Puli sebagai peninggalan para sesepuh nenek moyang zaman dahulu. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research). Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini menggunakan teori sakral dan profan dari Emile Durkheim. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna filosofis dari tradisi Bodho Puli yang dilaksanakan masyarakat di Desa Karangnongko. Hasil penelitian ini menunjukan bahwasanya adanya tradisi Bodho Puli yang dilakukan oleh masyarakat Desa Karangnongko sebagai wahana melebur dosa sebelum memasuki datangnya bulan suci ramadhan dan juga sarana untuk berkumpul untuk melakukan interaksi dan komunikasi antar individu dalam satu waktu dan tempat yang sama. sehingga terjadinya interaksi sosial menciptakan solidaritas pada masyarakat tersebut. Sehingga tradisi ini bisa mempererat tali silaturahim masyarakat supaya tetap harmonis dan tetap terjaga. Sesuai dengan makna filosofinya ketan puli yakni ngeraketake persaudaraan dan ngumpuli kahanan sing sekirane iso bagusi. Dalam ritual tradisi ini terdapat pembacaan doa seperti membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali, dan pembacaan doa nisfu syaban. Saat prosesi berdoa dalam tradisi Bodho Puli merupakan hal yang sakral. Untuk mengirimkan doa kepada para arwah leluhur, ahli kubur. Adapun prosesi ngenduri yang di lakukan oleh masyarakat dengan membawa makan atau jajanan pasar. Makanan puli sebagai ciri khas dalam pelaksaan ngenduri.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bodho Puli, Makna Filosofis, Sakral, Tradisi |
Subjects: | 300 Ilmu-Ilmu Sosial 300 Ilmu-Ilmu Sosial > Kebudayaan |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Akidah dan Filsafat Islam |
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus |
Date Deposited: | 31 May 2021 02:01 |
Last Modified: | 31 May 2021 02:01 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/4293 |
Actions (login required)
View Item |