Tinajuan Pandangan Siti Musdah Mulia tentang Kedudukan dan Peran dalam Keluarga Islam (Prespektif Ormas Islam di Kabupaten Pati)

Nuriyah, Chita (2021) Tinajuan Pandangan Siti Musdah Mulia tentang Kedudukan dan Peran dalam Keluarga Islam (Prespektif Ormas Islam di Kabupaten Pati). Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.

[img] Text
1 Cover-DAFTAR ISI.pdf

Download (2MB)
[img] Text
2 abstrak.pdf

Download (361kB)
[img] Text
3 DAFTAR ISI.pdf

Download (133kB)
[img] Text
4 BAB I.pdf

Download (1MB)
[img] Text
5 BAB II.pdf

Download (4MB)
[img] Text
6 BAB III.pdf

Download (1MB)
[img] Text
7 BAB IV.pdf

Download (7MB)
[img] Text
8 BAB V.pdf

Download (559kB)
[img] Text
9 DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (716kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemikiran Siti Musdah Mulia tentang kedudukan dan peran istri dalam keluarga islam, serta tinjauan pendapat Siti Musdah Mulia tentang kedudukan dan peran istri dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI). Kemudian dikaji dari Prespektif ormas islam di kabupaten Pati tentang pendapat Siti Musdah Mulia. Untuk memaparkan Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif dari sumber data primer yang diperoleh dari tulisan-tulisan Siti Musdah Mulia, juga presektif ormas islam di Kabupaten Pati dan juga data sekunder yang berasal dari jurnal-jurnal dan buku-buku yang berkaitan dengan judul. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Pemikiran Siti Musdah Mulia memperhatikan kesetaraan kedudukan dan peran antara suami-istri dalam rumah tangga. Penyebutan pemimpin untuk laki-laki tidak disetujui beliau karena bersifat kekuasaan otoriter dengan alas an menurutnya dalam Al-Qur’an yang menyebutkan dimana pengartian “Ar-rijālu qawwāmuna ‘alan nisā’i” qawwamuna tersebut tidak semua laki-laki dapat disebut seperti itu dengan penyebutan pemimpin pun akan memicu diskriminasi, eksploitasi, serta kekerasan karena dianggap penguasa tertinggi. 2. Dalam KHI yang mengatur tentang kedudukan serta kewajiaban dan hak suami istri dianggap banyak merugikan perempuan, menurut musdah mulia kata kepala keluarga pada ayat 3 UU Perkawinan Pasal 31 sebaiknya ditiadakan karena dalam sebuah pernikahan itu seprti kontrak yang melibatkan kedua belah pihak yang setara secara hukun. 3. Menurut Pendapat Ormas di Kabupaten Pati apa yang menjadi pendapat Siti Musdah Mulia sebagian besar tidak setuju karena menurut mereka istri tidak bisa menandingi suami. Untuk ا “Ar-rijālu qawwāmuna ‘alan nisā’i” pengartian pemimpin merupakan sebagai pelindung, pembimbing, pemberi nafkah untuk istri, untuk pendapat tentang memiliki keterampilan serta bekerja itu setuju jika sudah seizin dan kesepatan bersama suami karena dianggap bisa membantu meringankan suami, tetapi nafkah masih menjadi tanggung jawab suami.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Istri, Rumah Tangga, Kedudukan dan Peran, Siti Musdah Mulia
Subjects: Fiqih, Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Perpustakaan IAIN Kudus
Date Deposited: 12 Oct 2021 01:57
Last Modified: 12 Oct 2021 01:57
URI: http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/5364

Actions (login required)

View Item View Item