Makna Lāmastumunnisā’ pada Al Qur’an Surat An Nisā’Ayat 43 (Studi Komparasi Tafsir Nasafi dan Tafsir Khotib Syarbini

Mursid, Said (2021) Makna Lāmastumunnisā’ pada Al Qur’an Surat An Nisā’Ayat 43 (Studi Komparasi Tafsir Nasafi dan Tafsir Khotib Syarbini. Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.

[img] Text
1. Cover sd Kt Pengantar.pdf

Download (964kB)
[img] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (546kB)
[img] Text
3. DAFTAR ISI.pdf

Download (633kB)
[img] Text
4. BAB I.pdf

Download (447kB)
[img] Text
5. BAB II.pdf

Download (608kB)
[img] Text
6. BAB III.pdf

Download (410kB)
[img] Text
7. BAB IV.pdf

Download (932kB)
[img] Text
8. BAB V.pdf

Download (468kB)
[img] Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (395kB)

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai makna lamastumunnisa’ pada QS. An Nisa’ : 43 dengan membandingkan dua penafsiran dari dua tokoh ulama ahli tafsir,Imam Nasafi dengan kitabnya Madarik Al Tanzil Wa Haqoiq At Ta’wil dan Syekh Khotib dengan kitabnya Siraj Al Munir Fi Al I’anati ‘Ala Ma’rifati Ba’di Ayati Robbina Al Hakim. Penelitian ini dilatarbelakangi problematika pemahaman masyarakat akan hukum sentuhan kulit lawan jenis apakah membatalkan wudlu atau tidak dengan keadaan sosial masyarakat Indonesia yang rata rata masih awam dengan fanatik organisasi agama yang besar. Perbedaan pendapat dari problem tersebut memiliki dasar masing masing. Untuk mengetahui sumber perbedaan pendapat yang ada, penulis meneliti ayat Al Qur’an yang menjadi dasar utama dengan penafsiran kedua ulama yang berbeda latar belakang madzhab fikihnya. Tafsir Nasafi merupakan salah satu tafsir yang sumbernya memadukan antara ma’tsur dengan ra’yi, menggunakan metode tahlili dan corak yang dominan yaitu fiqhi. Pemilihan Tafsir Nasafi dan Tafsir Syarbini ini dikarenakan dalam perspektif madzhab yang dianut pengarang adalah Madzhab Hanafiyah dan Syafi’iyah. Tema yang dibahas adalah mengenai fikih ayat ahkam sehingga singkron untuk dijadikan sumber primer. Disamping itu kedua mufassir tersebut juga memiliki karya di bidang ilmu fikih yang bisa dijadikan sumber sekunder. Penafsiran mereka berdua terhadap tema penelitian menjadikan penelitian bersifat kualitatif dengan subyek penelitian ayat Al Qur’an Surat An Nisa : 43 yang difokuskan pada lafal lamastumunnisa’. Teknik pengumpulan data berupa Pusataka yakni merujuk pada sumber primer dan sekunder. Hasil dari penelitian ini yaitu, PertamaImam Nasafi memaknai lamastumunnisa’ dengan arti berhubungan badan suami dan istri dan dalam hal fikih, ini juga dianut oleh Madzhab Hanafi. Kedua, Syekh Khotib memaknai lamastumunnisa’ dengan arti sentuhan kulit lawan jenis dan dalam hal fikih, ini juga dianut oleh Madzhab Syafi’i . Ketiga, problematika yang timbul terkait dengan tema adalah pada saat pelaksanaan ibadah thowaf pada haji/umroh yang kondisi saat ini sentuhan kulit lawan jenis sangat sulit dihindari, adalah salah satunya dengan intiqol madzhab namun harus dalam satu qodliyah.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Imam Nasafi, Syekh Khotib, lamastumunnisa’, madzhab
Subjects: Al-Qur`an dan Ilmu yang berkaitan > Tafsir Al-Qur`an
Al-Qur`an dan Ilmu yang berkaitan > Tafsir Al-Qur`an > Ilmu Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Quran Tafsir
Depositing User: Perpustakaan IAIN Kudus
Date Deposited: 11 Nov 2021 01:36
Last Modified: 11 Nov 2021 01:36
URI: http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/5769

Actions (login required)

View Item View Item