Anggraeni, Praditya (2022) Kepercayaan Tradisi Weton Dalam Kehidupan Adat Jawa Perspektif Aqidah Islam. Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.
Text
1. COVER.pdf Download (765kB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (264kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (275kB) |
|
Text
4. BAB I.pdf Download (370kB) |
|
Text
5. BAB II.pdf Download (686kB) |
|
Text
6. BAB III.pdf Download (442kB) |
|
Text
7. BAB IV.pdf Download (414kB) |
|
Text
8. BAB V.pdf Download (269kB) |
|
Text
9. DAPUS.pdf Download (414kB) |
Abstract
Tradisi merupakan segala sesuatu yang biasa dijalankan terus-menerus baik itu perkataan maupun perbuatan. Dalam pelaksanaannya, masing-masing daerah memiliki tradisi tersendiri begitu pun dalam adat Jawa yaitu memiliki tradisi yang bisa menentukan nasib seseorang di masa depan. Tradisi tersebut adalah perhitungan weton yang sering digunakan untuk menghitung hari lahir seseorang dalam kalender Jawa dengan tujuan mengetahui watak, perjodohan, rezeki, dan beberapa hal yang berkaitan dengan kehidupan seseorang. Dalam hal ini, masyarakat Desa Penganten Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan masih menggunakan tradisi tersebut untuk mengetahui kecocokan calon suami dan istri dalam melangsungkan perkawinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tradisi perhitungan weton dalam perkawinan di adat Jawa yang dikaitkan dengan watak dan rezeki seseorang, serta mengetahui pandangan dan hasil tinjauan menurut perspektif aqidah Islam terhadap kepercayaan tradisi weton adat Jawa yang terjadi di Desa Penganten Kecamatan Klambu kabupaten Grobogan. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa tradisi perhitungan weton dalam perkawinan adat Jawa merupakan sebuah ungkapan masyarakat dalam menghormati dan melestarikan warisan budaya para sesepuh atau nenek moyang. Bagi masyarakat Desa Penganten, penggunaan pelaksanaan tradisi perhitungan weton merupakan bentuk kehati-hatian dalam penyelenggaraan perkawinan. Karena jika dilanggar, dipercaya akan mendatangkan marabahaya di dalam kehidupan rumah tangga. Dalam ajaran Islam, sesuatu yang bisa meramalkan masa depan adalah hal yang musyrik karena hanya Allah yang Maha Mengetahui tentang masa depan. Apabila masyarakat hanya menggunakan perhitungan weton untuk sikap kehati-hatian dalam menjalani kehidupan, maka boleh-boleh saja karena sampai saat ini tidak ada dalil spesifik yang mengharamkannya. Perhitungan weton dalam kaidah Islam adalah boleh dilaksanakan namun jangan sampai merusak keimanan serta tujuan dalam melaksanakan tradisi tersebut hanya untuk berikhtiar.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kepercayaan, tradisi, perhitungan weton, perkawinan, aqidah Islam |
Subjects: | Aqaid dan Ilmu Kalam > Aqidah menurut aliran-aliran atau sekte-sekte dalam Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Akidah dan Filsafat Islam |
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus |
Date Deposited: | 18 Mar 2022 03:52 |
Last Modified: | 18 Mar 2022 03:52 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/6852 |
Actions (login required)
View Item |