Yuliana, Ulfa (2022) Tradisi Pembacaan Sholawat Burdah (Kajian Living Hadis Di Musholla Baitul Amin, Dukuh Krajan, Desa Tumpang Krasak, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus). Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.
Text
1. COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (317kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (273kB) |
|
Text
4. BAB I.pdf Download (551kB) |
|
Text
5. BAB II.pdf Download (637kB) |
|
Text
6. BAB III.pdf Download (438kB) |
|
Text
7. BAB IV.pdf Download (868kB) |
|
Text
8. BAB V.pdf Download (344kB) |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (331kB) |
Abstract
Jamiyah Sholawat Burdah di Musholla Baitul Amin, Ds. Tumpang Krasak, Dk. Krajan, Kec, Jati, Kab. Kudus termasuk dalam kategori Living Hadis atau Living Sunnah. Living Sunnah merupakan peng-aplikasian ajaran Islam sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw, sehingga hadis menjadi sesuatu yang hidup di masyarakat, oleh karenanya dikatakan kajian Living Sunnah. Penelitian ini, tujuannya untuk mengetahui Kualitas Sanad dan Matan Hadis Sholawat, Praktik yang dijalankan, serta Pemahaman Makna Sholawat Burdah, bagi para pengamal maupun pelaku umum Jamiyah Burdahan di Musholla Baitul Amin, Ds. Tumpang Krasak, Dk. Krajan, Kec. Jati, Kab. Kudus. Penelitian ini berjenis field research (penelitian lapangan) dengan pendekatan kualitatif. Sumber data berwujud sumber data primer dan sekunder. Data diperoleh melalui observasi, wawancara serta dokumentasi. Data dianalisis dengan tahapan reduksi data (memilah data), display (penyajian data), dan penyimpulan data. Sedangkan teori yang digunakan menggunakan teori Sosiologi Pengetahuan Karl Mannheim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Sanad dan matan hadis tentang membaca sholawat satu kali akan dibalas Allah Swt dengan sepuluh kali sholawat, diriwayatkan oleh beberapa mukhorrij. Diantaranya, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan An-Nasa’i, dan Sunan Ahmad. Dari riwayat Imam Muslim sanadnya berkualitas shahih, sementara dari riwayat Imam Nasa’i yang di-takhrij dalam penelitian ini sanadnya berkualitas hasan. Sedangkan matannya berkualitas shahih 2) Praktik yang dijalankan selama proses rangkaian acara tradisi burdahan, terdiri dari pembacaan Al-Fatihah, Dzikir Ratibul Haddad, Sholawat Burdah, Maulid Simthudurror, kemudian do’a. 3) Pemahaman Makna oleh pengamal dan pelaku umum Jamiyah Burdah sesuai dengan teori Karl Mannheim. Pertama, Makna Obyektif: Dipahami sebagai bahwa tradisi pembacaan sholawat burdah merupakan kegiatan yang dilakukan rutin setiap hari Kamis (satu minggu sekali) setelah sholat Isya’ Berjama’ah. Kedua, Makna Ekpresif: Tradisi pembacaan sholawat burdah yaitu untuk memperoleh syafaat Rasulullah Saw, menumbuhkan keimanan kepada Allah Swt dan Rasulullah Saw, solusi dari suatu masalah, penawar dari berbagai penyakit, perekat hubungan silaturahim, serta pelindung dari bahaya yang mengancam. Ketiga, Makna Dokumenter: Tidak semua masyarakat memahami hadis sholawat serta makna dari kegiatan sholawat burdah. Adanya hambatan dilihat dari kurangnya antusias masyarakat yang malas hadir, mengantuk, dan mengobrol sendiri-sendiri. Namun sebagian besar masyarakat sangat antusias, dilihat dari kebiasaan yang tetap berjalan dengan baik dan istiqomah. Tradisi masih dilakukan hingga sekarang sejak tahun 2016. Adapun yang mengikuti akibat kesadaran dan panggilan dari hati bagi masing-masing Jamaah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sholawat, Tradisi, Sholawat Burdah, Living Hadis, Teori Karl Mannheim |
Subjects: | Hadits dan Ilmu yang berkaitan |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Hadis |
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus |
Date Deposited: | 26 Sep 2022 01:58 |
Last Modified: | 26 Sep 2022 01:58 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/7327 |
Actions (login required)
View Item |