Kamalia, Feri Rizqi (2022) Istiqāmah Dalam Tafsir Al-Azhar Dan Relevansinya Dengan Konsep Moderasi Beragama. Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.
Text
1. COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (606kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (417kB) |
|
Text
4. BAB I.pdf Download (723kB) |
|
Text
5. BAB II.pdf Download (1MB) |
|
Text
6. BAB III.pdf Download (474kB) |
|
Text
7. BAB IV.pdf Download (1MB) |
|
Text
8. BAB V.pdf Download (340kB) |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (499kB) |
Abstract
Istiqāmah merupakan sikap yang teguh pendirian untuk selalu berada dalam ketaatan. Sikap ini juga dipahami sebagai suatu amal perbuatan yang dilakukan secara tekun dan konsisten. Dari sinilah muncul pemahaman bahwa istiqāmah hanyalah sebuah rutinitas atau bentuk pengulangan dari amal. Namun dalam Tafsir Al-Azhar, Buya Hamka memberikan penafsiran berbeda dari yang lainnya. Pada beberapa ayat yang dijadikan fokus penelitian, istiqāmah memiliki makna yang mengandung konsep wasat{iyah. Suatu ajaran moderat dalam Islam yang merupakan jalan menuju moderasi beragama. Al-Qur`an menyebutkan kata istiqāmah dalam beberapa ayat yang berkaitan dengan judul yakni Q.S Hud [11]: 112, Q.S Fus{s{ilat [41]: 30 dan Q.S Al-Ah{qāf [46]: 13. Dari ayat-ayat itulah, penelitian ini akan menjawab permasalahan 1) bagaimana penafsiran istiqāmah dalam Tafsir Al-Azhar. 2) bagaimana relevansi penafsiran istiqāmah dalam Tafsir Al-Azhar dengan konsep moderasi beragama. Penelitian ini tergolong penelitian pustaka (library research), dengan menggunakan data primer kitab Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka dan data sekunder berupa buku, artikel, jurnal yang berkaitan dengan pembahasan. Data-data yang diperoleh kemudian diolah dengan metode deskriptif analitis. Adapun jenis metode tafsir yang digunakan adalah metode tafsir maud{ū’i atau tematik yakni metode yang bertujuan untuk memperoleh makna terkait tema pembahasan. Berdasarkan ayat-ayat yang dikaji, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa istiqāmah menurut Buya Hamka adalah sikap yang tidak ragu-ragu atau mantap karena berada di jalan yang lurus dan pertengahan yakni tidak melebihkan ataupun mengurangi sebagai bukti keimanan kepada Allah swt baik dalam keyakinan maupun amal perbuatan sehingga menjadi panutan bagi yang lainnya. Adapun relevansi dari penafsiran tersebut terhadap moderasi beragama tercermin pada nilai-nilai yang dikembangkan dari aspek-aspek wasat{iyah yaitu sikap yang jelas dan mantap, mengambil jalan tengah, keseimbangan, keadilan dan berada di jalan yang lurus. Dengan umat Islam menerapkan nilai-nilai tersebut tentu akan mendorong untuk bersikap inklusif dan toleran terhadap umat agama lain. Sebagai mayoritas penduduk Indonesia, umat Islam harus mampu memberikan contoh dalam menyikapi keragaman, melalui pengamalan nilai dan praktik dari moderasi beragama maka kemaslahatan Bangsa Indonesia tentu dapat diwujudkan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Istiqāmah, Tafsir Al-Azhar, Moderasi beragama |
Subjects: | Al-Qur`an dan Ilmu yang berkaitan > Tafsir Al-Qur`an Al-Qur`an dan Ilmu yang berkaitan > Tafsir Al-Qur`an > Ilmu Tafsir |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Quran Tafsir |
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus |
Date Deposited: | 05 Oct 2022 02:32 |
Last Modified: | 05 Oct 2022 02:32 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/7412 |
Actions (login required)
View Item |