Syafiq, Ahmad (2017) STUDI KOMPARATIF KONSEP ETIKA DALAM INTERAKSI EDUKATIF (KITAB IRSYADUTTHOLIBIN KARYA H. TAUFIQUL HAKIM DAN SERAT WEDHATAMA KARYA K.G.P.A.A SRI MANGKUNEGARA IV). Undergraduate thesis, STAIN Kudus.
Text
1. COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (894kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (1MB) |
|
Text
4. BAB I.pdf Download (1MB) |
|
Text
5. BAB II.pdf Download (1MB) |
|
Text
6. BAB III.pdf Download (1MB) |
|
Text
7. BAB IV.pdf Download (1MB) |
|
Text
8. BAB V.pdf Download (1MB) |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (881kB) |
Abstract
Etika atau akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam Islam sehingga setiap aspek dari ajaran agama ini selalu berorientasi pada pembentukan akhlak yang mulia, yang disebut al-akhlak al-karimah, hal ini sebagai dasar untuk menggapai interaksi edukatif. Kitab Irsyaduttholibin dan Serat Wedhatama adalah kitab/buku yang membahas tentang etika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan objek material penelitian kepustakaan (Library Research) dengan sumber primer penelitian yaitu Kitab Irsyaduttholibin karya H.Taufiqul Hakim dan Serat Wedhatama Karya Sri Mangkunegara IV. Proses pengumpulan data dilakukan melalui pengumpulan data pustaka, membaca, mencatat, mendalami, dan menelaah serta mengolah bahan. Penelitian dilakukan dengan metode hermeneutika, “to expres” (mengungkapkan), “to assert” (menegaskan) atau to say (mengatakan). Kedua adalah “to explain” (menjelaskan). Ketiga adalah “to interpre” (menafsirkan) bermakna “to translate” (menerjemahkan) merupakan bentuk khusus dari proses interpretatif dasar “membawa sesuatu untuk dipahami”. Sesuai dengan metode penelitian nilai-nilai pendidikan karakter dalam Kitab Irsyaduttholibin dan Serat Wedhatama dikelompokkan kedalam unit-unit tematik, yang dikonstruk menjadi tema-tema: Etika terhadap diri sendiri, etika terhadap guru, dan etika terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh sebab itu di dalam etika konsep H. Taufiqul Hakim dan Mangkunegara IV menjadi rujukan yang tepat dalam memberikan pengetahuan kepada manusia agar berakhlak baik. Mangkunegara IV dalam konsep etikanya mengajarkan manusia untuk selalu mensucikan diri baik lahir maupun batin. Menurut Mangkunegara IV, perilaku yang baik atau budi luhur seseorang dihasilkan dari upaya menundukkan hawa nafsu melalui jalan beribadah kepada Tuhan. Begitupula H. Taufiqul hakim yang menganggap arti pentingnya kebersihan diri terutama hati nurani sebagai tolak ukur pembentukan watak atau budi. Dengan demikian, konsep etika H. Taufiqul Hakim dan Mangkunegara IV sama-sama memberikan petunjuk agar manusia senantiasa menjaga kesucian lahir dan batin. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa etika pemikiran Mangkunegara IV ini mempunyai beberapa persamaan dengan etika dalam Kitab Irsyaduttholibin. Menurut H. Taufiqul Hakim dan Mangkunegara IV, sifat manusia harus dilatih agar mempunyai watak yang baik atau budi luhur. Keduanya juga berbeda dalam hal metode dalam merumuskan etikanya, yakni H. Taufiqul Hakim menggunakan metode praktis. Sedangkan Mangkunegara IV menggunakan metode pemikiran filosofis.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | 1. Pendidikan Etika; 2. Kitab Irsyaduttholibin karya H. Taufiqul Hakim; 3. Serat Wedhatama karya Sri Mangkunegara IV |
Subjects: | Akhlak dan Tasawuf > Akhlak Filsafat, Dakwah, Pendidikan dan Pembaharuan Islam > Pendidikan Islam |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah > Pendidikan Agama Islam (PAI) |
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus |
Date Deposited: | 12 Mar 2017 04:51 |
Last Modified: | 12 Mar 2017 04:51 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/807 |
Actions (login required)
View Item |