Komparasi Konsep Manusia Sempurna Menurut Al-Ghazali Dengan Seyyed Hossein Nasr

Ali, M. Cholid Islamuddin (2022) Komparasi Konsep Manusia Sempurna Menurut Al-Ghazali Dengan Seyyed Hossein Nasr. Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.

[img] Text
01 COVER.pdf

Download (2MB)
[img] Text
02 ABSTRAK.pdf

Download (72kB)
[img] Text
03 DAFTAR ISI.pdf

Download (77kB)
[img] Text
04 BAB I.pdf

Download (100kB)
[img] Text
05 BAB II.pdf

Download (296kB)
[img] Text
06 BAB III.pdf

Download (83kB)
[img] Text
07 BAB IV.pdf

Download (311kB)
[img] Text
08 BAB V.pdf

Download (79kB)
[img] Text
09 DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (78kB)

Abstract

Abad 21 ini, persoalan eksistensi dan essensi serta spiritualitas manusia menjadi sebuah problem dalam kehidupan sekarang. Manusia sekarang berhadapan langsung dengan tantangan-tantangan, gaya materialistik serta nafsu dan keimanan yang naik turun bebarengan dengan perkembangan zaman yang mengubah segalanya. Macam-macam masalah tidak dapat terselesaikan melalui perbandingan manusia. Hal tersebut dikarenakan di balik sebuah realita manusia, masih terdapat sebuah realitas lainya bersifat transenden, yakni Tuhan. Dibaca dari konsep manusia menurut Al-Ghazali dengan Seyyed Hossein Nasr, memberikan sebuah sumbangan yang begitu berharga dalam memaknai kehidupan sekarang ini. Penelitian ini merupakan studi komparasi, yang mempunyai upaya penggalian tentang perbedaan, persamaan, serta implikasi antara konsep manusia sempurna menurut Al-Ghazali dengan Seyyed Hossein Nasr. Sumber Primer yang menjadi rujukan dalam penelitian ialah kitab Ihya’ Ulumuddin (Menghidupkan kembali agama) yang merupakan karya Al-Ghazali, Living Sufisme (Tasawuf dulu dan sekarang) merupakan karya Seyyed Hossein Nasr. Sedangkan sumber sekunder diambil dari berbagai referensi seperti buku, jurnal, dan juga artikel yang cocok dengan kajian ini. Data primer dan sekunder diteliti dengan sebuah analisis historis serta filosofis (metode pemahaman dan interpretasi). Hasil dari penelitian tersebut mengungkapkan sebuah hakikat konsep manusia sempurna menurut Al-Ghazali, yakni manusia terdiri dari jiwa dan raga yang mana menjadi satu kesatuan yang saling memberi fungsi tersendiri dengan essensi serta juga eksistensialisme, Nasr menjelaskan tentang hakikat manusia yang dapat memberikan cerminan sifat-sifat maupun asma’ Tuhan serta alam semesta yang mempunyai bentuk yang lebih kecil (mikrokosmos). Nasr membawa sebuah ide yang sangat besar ialah ide Tradisionalisme, Menurut Nasr gambaran manusia yang mampu menjaga amanah Tuhan yang menjadikanya seorang wakil di bumi (Khalifah) gambaran seperti ini disebut dengan manusia sempurna. dan juga terdapat persamaan antara konsep manusia menurut Al-Ghazali dengan Seyyed Hossein Nasr, Dari keduanya yang sama-sama mempunyai pendapat bahwa dzat yang ada pada Tuhan sepenuhnya tidak bisa dijangkau sekedar dengan akal saja tetapi dengan spiritualitas yang sungguh akan bisa menguak semuanya. Perbedaan dari Al-Ghazali dengan Seyyed Hossein Nasr ialah meleputi kehiduapan manusia yang mana konsep manusia sempurna menurut Al-Ghazali lebih menekankan pada sebuah ranah essensialisme serta eksistensialisme manusia itu sendiri, sedangkan konsep manusia sempurna Nasr pada prinsip ketunggalan (Tauhid). Implikasi dari penelitian ini adalah perbandingan dengan kehidupan sekarang ini yang krisis akan spiritualitas dan sulit mengenal diri sendiri, serta tersaingi adanya teknologi canggih pada era modernitas di abad 21 ini.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Essensialisme, Eksistensialisme, Mikrokosmos, Al-Ghazali, Nasr, Spiritual, Modernitas,
Subjects: Aqaid dan Ilmu Kalam > Aqidah menurut aliran-aliran atau sekte-sekte dalam Islam
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Akidah dan Filsafat Islam
Depositing User: Perpustakaan IAIN Kudus
Date Deposited: 07 Feb 2023 02:43
Last Modified: 07 Feb 2023 02:43
URI: http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/8345

Actions (login required)

View Item View Item