Febrianti, Oktavia (2022) Penerapan Bimbingan Konseling Keagamaan Untuk Meningkatkan Self-Acceptance Dan Aktualisasi Diri Kepada Penyandang Disabilitas Tunanetra Di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra “Pendowo” Kudus. Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.
Text
1. COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (337kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (262kB) |
|
Text
4. BAB I.pdf Download (469kB) |
|
Text
5. BAB II.pdf Download (644kB) |
|
Text
6. BAB III.pdf Download (420kB) |
|
Text
7. BAB IV.pdf Download (685kB) |
|
Text
8. BAB V.pdf Download (318kB) |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (227kB) |
Abstract
Rumusan masalah dalam penelitian, yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana proses bimbingan keagamaan dalam meningkatkan Self-Acceptance dan aktualisasi diri terhadap penyandang disabilitas sensorik netra di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Netra (PPSDSN) “Pendowo” Kudus? 2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat Bimbingan Agama pada para penyandang sensorik netra di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Netra (PPSDSN) “Pendowo” Kudus? 3. Apa saja yang diberikan pembimbing agama dalam upaya pelaksanaan bimbingan keagamaan supaya penynandang disabilitas sensorik netra dapat memotivasi dan aktualisasi diri mereka? Penelitian yang penulis lakukan merupakan jenis penelitian lapangan dan menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode yaotu: metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hal ini dilakukan agar mendapatkan data yang valid dan respreventativ sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Langkah mengalisis data yaitu dengan mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukan: 1. Penerapan atau proses bimbingan konseling keagamaan untuk meningkatkan self-acceptance dan aktualisasi diri kepada tunanetra menggunakan bimbingan agama yang memberikan dampak positi bagi para penyandang disabilitas sensorik netra untuk kehidupan masa depannya. Bimbingan keagamaan dilaksanakan setiap hari sabtu setelah shalat isya dan minggu pagi di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra “Pendowo” Kudus. 2. Adapun faktor pendukung dan penghambat dalam memberikan bimbingan keagamaan untuk penyandang tunanetra yaitu: factor pendukung; 1. Terampil dalam menangkap materi bimbingan yang diberikan, 2. Meningkatkan kepercayaan dirinya dan mampu menerima dirinya dengan baik, 3. Mampu bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, 4. Memiliki kemampuan membaca dan menulis braille, 5. Memiliki kemampuan OM (Orientasi dan Mobilitas). Faktor penghambat; 1. Pendengaran sudah berkurang, 2. Materi bimbingan agama tidak bisa diberikan banyak, 3. Belum bisa antusias kepada kegiatan bimbingan agama, 3. Apa saja metode yang digunakan pembimbing agama untuk memberikan bimbingan agama yaitu metode ceramah/ mauidhoh khasanah, Sentuhan, Diskusi dan Tanya Jawab. Dan materi yang disampaikan adalah seperti halnya shalat berjamaah, tahlil, pengajaran budi pekerti, mengaji Al-Qur’an Braille, kajian ilmu agama. Dan ada tahap tahap konseling keagamaan untuk para penyandang disabilitas sensorik netra yaitu tahap prakonseling, tahap awal, tahap permasalahan, tahap kegiatan, dan tahap akhir
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bimbingan Konseling Keagamaan, Self-Acceptance dan Aktualisasi Diri , Tunanetra |
Subjects: | 200 Agama 300 Ilmu-Ilmu Sosial > 370 Pendidikan > Bimbingan dan Penyuluhan Siswa, Konseling |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam > Bimbingan Konseling Islam (BKI) |
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus |
Date Deposited: | 15 Feb 2023 03:20 |
Last Modified: | 15 Feb 2023 03:20 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/8517 |
Actions (login required)
View Item |