Positive Parenting Perspektif Al-Qur’an (Studi Komparatif antara Penafsiran Ibnu Kastir dalam Kitab Tafsir Ibnu Kastir dan Penafsiran Quraish Shihab dalam Kitab Tafsir al-Misbah QS. Luqman 13-19)

Nafi’ah, Nila Zahrotun (2022) Positive Parenting Perspektif Al-Qur’an (Studi Komparatif antara Penafsiran Ibnu Kastir dalam Kitab Tafsir Ibnu Kastir dan Penafsiran Quraish Shihab dalam Kitab Tafsir al-Misbah QS. Luqman 13-19). Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.

	Text 1. COVER.pdf Download (2MB)
	Text 2. ABSTRAK.pdf Download (371kB)
	Text 3. DAFTAR ISI.pdf Download (472kB)
	Text 4. BAB I.pdf Download (759kB)
	Text 5. BAB II.pdf Download (1MB)
	Text 6. BAB III.pdf Download (491kB)
	Text 7. BAB IV.pdf Download (1MB)
	Text 8. BAB V.pdf Download (632kB)
	Text 9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (616kB)

Abstract

Penelitian ini diangkat dari beberapa problem sosial mengenai kurangnya perhatian dari para orang tua dalam mengasuh anak (parenting). Sehingga mengakibatkan menurunnya keharmonisan dari relasi antara orang tua dan anak. Serta berpengaruh kepada tumbuh kembang anak yaitu kondisi fisik maupun psikis yang kurang optimal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk kedalam jenis metode perpustakaan (library research). Selain itu jenis metode yang digunakan disini yaitu jenis metode perbandingan (komparasi). Sedangkan data yang diperlukan pada penelitian ini didapatkan dengan teknik dokumentasi serta dianalisis dengan teknik analisis isi dan komparatif. Kajian yang dihasilkan dari penelitian ini yaitu komparasi penafsiran antara Ibnu Katsir dengan Quraish Shihab mengenai parenting dalam QS. Luqman ayat 13-19. Positive parenting oleh Luqman al-Hakim merupakan seseorang yang mendapat hikmah langsung oleh Allah. Nasihat Luqman terhadap anaknya yaitu pertama, perintah mengenai akidah yang berupa tauhid yaitu meyakini keberadaan Allah. Kedua, perintah berbakti kepada orang tua terutama kepada ibu yang telah merawat, melahirkan, menyusui, dan mengasuh. Ketiga,dilarang mematuhi perintah orang tua yang berupa keburukan bahkan sampai menjerumuskan dalam kemusyrikan. Keempat, mengingatkan bahwa jika berbuat buruk akan mendapatkan balasannya begitupun jika berbuat baik akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Kelima, mengajarkan untuk mematuhi syari’at seperti: Shalat, amar ma’ruf nahi munkar, dan sabar. Keenam, mengajarkan memiliki rasa rendah hati dan tawadhu’ kepada semua makhluq Allah SWT. Sedangkan perbedaan penafsiran dimulai dari pertama, kata wa’dz (nasihat) ibnu katsir mengartikan dengan wasiat/pesan sedangkan al-Misbah memaknai peringatan/ancaman. Kedua, Ibnu Katsir menafsirkan “maka janganlah engkau menaati keduanya (orang tua)” dengan menyelipkan cerita dari Sa’ad bin Malik yang lebih memberatkan agamanya dibanding nyawa ibunya di al-Misbah menafsirkan dengan memperingatkan jangan mena’ati perintah orang tua yang berupa keburukan. Ketiga, memaknai kata (khardalin) dalam Ibnu katsir biji sawi tidak diterangkan detailnya namun dalam al-Misbah menerangkan bahwa jika satu biji sawi kurang lebih hanya 1 mg sekecil itu kelak akan di pertanggung jawabkan balasannya. Keempat, Ibnu Katsir menafsirkan kewajiban, hukum, rukun shalat, memerintahkan amar ma’ruf nahi munkar dan sabar namun al-Misbah menafsirkan kata-kata: ma’ruf (al-khair/baik), munkar (keburukan), shabr (seorang yang mampu menahan gejolak), ‘adzm (keteguhan hati). Kelima, Ibnu Katsir menafsirkan “Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai” dengan menambahkan beberapa hadis dari Abu Hurairah yang menyetarakan suara keledai dengan suara syaithan sedangkan al-Misbah menyatakan keledai merupakan suara yang paling buruk.

Item Type:	Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords:	Positive, parenting, Luqman, Ibnu Katsir, Quraish Shihab
Subjects:	Al-Qur`an dan Ilmu yang berkaitan > Tafsir Al-Qur`an
Divisions:	Fakultas Ushuluddin > Ilmu Quran Tafsir
Depositing User:	Perpustakaan IAIN Kudus
Date Deposited:	20 Feb 2023 03:40
Last Modified:	20 Feb 2023 03:40
URI:	http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/8595

Actions (login required)

View Item