Konsep Nusyuz Dalam Al-Qur’an (Studi Komparasi Pemikiran KH. Misbah Musthofa dan Zaitunah Subhan)

Subkiyah, Mahiratus (2022) Konsep Nusyuz Dalam Al-Qur’an (Studi Komparasi Pemikiran KH. Misbah Musthofa dan Zaitunah Subhan). Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.

[img] Text
1. COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (387kB)
[img] Text
3. DAFTAR ISI.pdf

Download (703kB)
[img] Text
4. BAB I.pdf

Download (651kB)
[img] Text
5. BAB II.pdf

Download (557kB)
[img] Text
6. BAB III.pdf

Download (432kB)
[img] Text
7. BAB IV.pdf

Download (793kB)
[img] Text
8. BAB V.pdf

Download (1MB)
[img] Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (414kB)

Abstract

Penelitian ini didasari bahwa penyebab keretakan dalam rumah tangga salah satunya adalah perbuatan nusyuz. Nusyuz selama ini memiliki kecenderungan diskriminatif yang tidak berkeadilan gender dan cenderung merendahkan perempuan, bahkan pemikiran tersebut dijadikan acuan pembenar kekerasan suami terhadap istri. Penafsiran nusyuz dalam al-Qur’an, terdapat perbedaan penafsiran antara mufassir Jawa yang berlatar belakang pesantren dengan mufassir yang berlatar belakang akademis, kedua mufassir tersebut yaitu KH. Misbah Musthofa dan Zaitunah Subhan. Dalam penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui penafsiran Misbah Musthofa dan Zaitunah Subhan, terkait tentang Nusyuz dalam Q.S An-Nisa: 34 dan Q.S An-Nisa: 128, 2) mengetahui persamaan dan perbedaan penafsiran Misbah Musthofa dan Zaitunah Subhan, serta latar belakang yang membedakan penafsiran mereka, dan 3) mengetahui implementasi dari pemikiran kedua tokoh di masa sekarang. Jenis penelitian ini adalah library research dengan pendekatan deskriptif yang menggunakan teknis analisis data berupa analisis isi, komparatif, dan historis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) KH. Misbah Musthofa memaknai nusyuz dengan istilah (purike : Bahasa Jawa) marah, sedangkan Zaitunah Subhan memaknai nusyuz dengan istilah pembangkangan suami atau istri, dengan demikian terdapat nusyuz istri dan nusyuz suami. 2) persamaan penafsiran dari kedua tokoh dapat dilihat dari langkah penyelesaian nusyuz yang dilakukan istri, yaitu menasihati dan pisang ranjang. Sedangkan perbedaannya ada pada langkah ketiga yaitu (wadribuhunna) Misbah Musthofa mengartikannya dengan cara tekstual yaitu memukul sedangkan Zaitunah Subhan memaknainya secara kontekstual yaitu mengacuhkan, 3) kedua mufassir melindungi akan hak-hak perempuan, hanya saja penafsiran ketika membolehkan pemukulan kepada istri yang nusyuz menurut Misbah Musthofa, membuka peluang terjadinya kekerasan terhadap istri.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Nusyuz, Tafsir Feminis, Tekstual dan Kontekstual.
Subjects: Al-Qur`an dan Ilmu yang berkaitan > Tafsir Al-Qur`an
Al-Qur`an dan Ilmu yang berkaitan > Tafsir Al-Qur`an > Ilmu Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Quran Tafsir
Depositing User: Perpustakaan IAIN Kudus
Date Deposited: 21 Feb 2023 06:41
Last Modified: 21 Feb 2023 06:41
URI: http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/8654

Actions (login required)

View Item View Item