Analisis Putusan terhadap Gugatan Pembatalan Akta Hibah Di Pengadilan Agama Kudus (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Kudus No.314/Pdt.G/2020/PA.Kds)

Pujiyanti, Erna (2023) Analisis Putusan terhadap Gugatan Pembatalan Akta Hibah Di Pengadilan Agama Kudus (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Kudus No.314/Pdt.G/2020/PA.Kds). Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (388kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (230kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (453kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (837kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (325kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (719kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (301kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (369kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui. Analisis pertimbangan hakim dalam menyelesaikan dan ketentuan hukum mengenai kewenangan pengadilan agama dalam gugatan pembatalan akta hibah pada putusan Nomor 314/Pdt.G/2020/PA.Kds di Pengadilan Agama Kudus. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Dalam pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh melalui teknik wawancara dan dokumentasi. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah yang mulia hakim penggugat dan juga tergugat yang menjadi informan. Hasil penelitian ini memperoleh beberapa penemuan yaitu, Pertimbangan Hakim dalam memutuskan perkara 314/Pdt.G/2020/Pa.Kds dari mulai tingkat pertama sampai dengan tahap kasasi memiliki pertimbangan dan hasil keputusan yang berbeda-beda yang mengakibatakan tinjauan yuridis juga berbeda-beda dari setiap putusan.. Putusan perkara 314/Pdt.G/2020/Pa.Kds dari tingkat pertama hingga kasasi memiliki putusan yang berbeda–beda, sehigga tinjauan yuridis dari setiap putusan juga berbeda-beda. Dalam putusan pengadilan agama hakim melihat dalam pasal 715 KHES dimana hibah yang dilakukan oleh suami istri dalam hubungan berkawinan tidak boleh ditarik kembali, karena hibah yang dilakukan belum sesuai dengan syarat hibah dalam pasal 210 KHI sehingga hakim Pengadilan hakim menyesuaikan dimana harta hibah 1/3 dianggap sah dan 2/3nya tidak sah. Sedangkan dalam putusan banding melihat dari pengertian harta bersama dan tergugat juga dapat membuktikan bahwa tergugat ikut andil dalam renovasi bangunan diatas sengketa saat masih dalam hubungan perkawinan dan sesuai pasal 715 KHES dan sesuai dengan pasal 87 KHI jika tidak ada perjanjian lain maka hibah dalam penguasaan masing-masing, bahwa dalam banding tidak terbukti adanya perjanjian setelah hibah maka hibah tetap dalam penguasaan masing-masing pihak baik Penggugat maupun Tergugat. Karena obyek sengketa menjadi harta bersama maka pengadilan membagi pihak Penggugat dan Tergugat mendapatkan masing-masing setengah dari obyek sengketa. Dalam tahap kasasi membatalkan putusan tingkat pertama dan banding yang memutuskan bahwa hibah dinyatakan batal. Dalam hibah yang dilakukan oleh Penggugat dan Tergugat tidak sesuai dengan pasal 1320 KUHPerdata dimana Tergugat mengingkari janjinya, penyalah gunaan dan tidak adanya bukti bahwa tergugat ikut memiliki harta bawaan isri yaitu warisan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorMuhaimin, MuhaiminUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Gugatan, Pembatalan, Akta Hibah.
Subjects: Fiqih, Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Perpustakaan IAIN Kudus
Date Deposited: 11 May 2023 07:07
Last Modified: 11 May 2023 07:07
URI: http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/9950

Actions (login required)

View Item View Item