Rizkiyah, Nur Ainur (2023) Respons Al-Qur’an Pada Insecure (Analisis Kata Khauf, Tahinu, Huzn, Al-Ya’su, dan Halu’a Perspektif Tafsir Al-Munir). Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.
Text
1. COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (484kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (399kB) |
|
Text
4. BAB I.pdf Download (666kB) |
|
Text
5. BAB II.pdf Download (663kB) |
|
Text
6. BAB III.pdf Download (426kB) |
|
Text
7. BAB IV.pdf Download (928kB) |
|
Text
8. BAB V.pdf Download (423kB) |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (340kB) |
Abstract
Insecure merupakan suatu istilah populer yang sering digunakan pada zaman sekarang. Insecure merupakan rasa cemas, khawatir, serta takut akan apa yang akan terjadi atau bahkan atas kejadian di masa lalu yang mana tidak sesuai dengan keinginan seseorang. Menurut analisis penulis insecure dalam al-Qur’an dapat ditinjau dengan kata kunci khauf (rasa takut), tahinu (lemah), huzn (sedih), al-ya’su (putus asa), dan halu’a (gelisah). Penelitian ini merupakan jenis penelitian Library Research (kepustakaan) dengan menggunakan metode tematik atau maudhu’i, yaitu dengan mengumpulkan ayat-ayat al-Qur’an yang terkait dengan insecure. Penulis mencari beberapa ayat terkait dengan lima istilah diatas, dan menemukan 124 kata khauf dengan berbagai derivasinya, 8 lafadz tahinu, 44 lafadz huzn, 13 lafadz al-ya’su, dan satu lafadz halu’a. Adapun ayat yang dikaji adalah QS. al-Baqarah / 2:155, 2:239, QS. Ali Imran / 3:139, 3:146, 3:153, QS. Fushilat / 41:30, QS. Yusuf / 12:80, 12:87, dan QS. al-Ma’arij / 70:19. Kitab Tafsir yang digunakan untuk menafsirkan ayat di atas adalah Tafsir al-Munir. Kitab Tafsir tersebut merupakan salah satu Tafsir kontemperor yang dianggap relevan untuk menelaah lebih dalam mengenai insecure. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikaji, kata khauf dalam penelitian ini dimaknai sebagai rasa takut kepada musuh, air bah, atau binatang buas, kata tahinu dimaknai lemah di dalam usaha, lemah di dalam akal pikiran dan lemah di dalam suatu perkara, kata huzn dimaknai sebagai kesedihan jiwa yang datang akibat hilangnya kemanfaatan dimasa lalu., kata al-ya’su dimaknai sebagai keputusasaan saudara-saudara Yusuf dan keoptimisan Ya’qub, dan kata halu’a dimaknai sebagai cepat sedih serta gelisah, sangat rakus, dan kurang sabar. Dan dalam menafsirkan ayat-ayat tersebut Wahbah Zuhaili melarang kita untuk bersikap takut, lemah, sedih, putus asa, seta gelisah. Sedangkan solusi yang diberikan Wahbah Zuhaili dalam tafsir al-Munir untuk meminimalisir rasa insecure di antaranya yaitu sabar dan shalat, percaya diri, istiqomah serta optimis.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Insecure, Respons Al-Qur’an, Tafsir Al-Munir | ||||||
Subjects: | Al-Qur`an dan Ilmu yang berkaitan > Tafsir Al-Qur`an | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Quran Tafsir | ||||||
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus | ||||||
Date Deposited: | 07 Aug 2023 02:04 | ||||||
Last Modified: | 07 Aug 2023 02:04 | ||||||
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/10772 |
Actions (login required)
View Item |