Makna Filosofis Upacara Tedhak Siten Menurut Masyarakat Desa Honggosoco dengan Analisis Kajian Dimensi Aksiologi Max Scheler (Studi Kasus di Desa Honggosoco Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus)

Winoto, Ponhadi (2024) Makna Filosofis Upacara Tedhak Siten Menurut Masyarakat Desa Honggosoco dengan Analisis Kajian Dimensi Aksiologi Max Scheler (Studi Kasus di Desa Honggosoco Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus). Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.

[img] Text
1. COVER.pdf

Download (990kB)
[img] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (310kB)
[img] Text
3. DAFTAR ISI.pdf

Download (194kB)
[img] Text
4. BAB I.pdf

Download (297kB)
[img] Text
5. BAB II.pdf

Download (456kB)
[img] Text
6. BAB III.pdf

Download (282kB)
[img] Text
7. BAB IV.pdf

Download (484kB)
[img] Text
8. BAB V.pdf

Download (275kB)
[img] Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (324kB)

Abstract

Studi ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana jalannya pelaksanaan upacara tedhak siten dan makna filosofis upacara tedhak siten menurut masyarakat di desa Honggosoco dengan analisis kajian dimensi aksiologi Max Scheler. Dalam hal ini upacara tedhak siten merupakan upacara yang diperuntukkan untuk bayi berusia kurang lebih satu tahun yakni pada usia tersebut bayi menginjakkan kaki pertama kali pada bumi. Di desa Honggosoco ini merupakan salah satu desa yang masih melaksanakan upacara yang diturunkan secara turun temurun sampai sekarang yang dinamakan upacara tedhak siten. Studi ini memakai pendekatan kualitatif. Sumber data yang diperoleh lewat observasi, wawancara, dan dokumentasi. Studi ini menggunakan jenis penelitian lapangan yakni peneliti mengamati langsung fenomena yang terjadi di lapangan untuk memperoleh data kemudian data yang diperoleh dipaparkan dan dianalisis dengan teori aksiologi Max Scheler. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Upacara tedhak siten di desa Honggosoco melalui dua tahap yaitu menentukan hari sekaligus mempersiapkan alat-alat yang diperlukan dan bayi didampingi orang tuanya melaksanakan rangkaian upacara tedhak siten. Upacara tersebut menurut masyarakat Honggosoco sebagai pengenalan anak pada bumi, rasa syukur pada Tuhan, dan rasa gotong royong dalam kebersamaan. 2) Makna filosofis upacara tedhak siten dalam analisis kajian dimensi aksiologi Max Scheler terdapat empat nilai yang terkandung di dalamnya yaitu: nilai kesenangan yang terlihat jelas ketika tumpeng dinikmati bersama; nilai vitalitas yang terdapat dalam tujuan diadakannya upacara tedhak siten; nilai spiritual yang memiliki tiga kategori utama yaitu nilai yang berkaitan dengan keindahan (estetis) yang tertuang pada penataan tumpeng yang disajikan. Nilai benar dan salah yang terlihat pada sikap spiritual pelaku upacara. Nilai pengetahuan murni yang terdapat nilai filosofis pada tangga yang terbuat dari tebu dan juwaddah tujuh warna; nilai kesucian dan keprofanan. Nilai ini terletak pada kepercayaan kepada Tuhan yang lebih diutamakan seperti benda – benda suci atau bentuk peribadatan dan sakramen – sakramen. Dari keempat nilai tersebut nilai utama diadakannya upacara tedhak siten ini yaitu nilai kesucian yang dapat dilihat dari perwujudan rasa syukur orang tua kepada Tuhan serta harapan orang tua kepada anak agar kelak menjadi anak yang baik dan sukses melalui do’a – do’a yang dipanjatkan kepada Tuhan dalam upacara tersebut.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorAsyadily, Muhamad HasanUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Aksiologi Max Scheler, Masyarakat Honggosoco, Upacara Tedhak Siten
Subjects: Filsafat, Dakwah, Pendidikan dan Pembaharuan Islam
Ilmu-Ilmu Sosial > Adat Istiadat
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Akidah dan Filsafat Islam
Depositing User: Perpustakaan IAIN Kudus
Date Deposited: 11 Jun 2025 02:29
Last Modified: 11 Jun 2025 02:29
URI: http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/14372

Actions (login required)

View Item View Item