Anam, Shofaril (2020) Living Hadis Majelis Dzikir Dan Shalawat Yuhyī An-Nufūs Di Pondok Pesantren Al-Kahfi Bawu Mojo Batealit Jepara. Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.
Text
1.BAGIAN DEPAN.pdf Download (1MB) |
|
Text
2.ABSTRAK.pdf Download (559kB) |
|
Text
3.DAFTAR ISI.pdf Download (279kB) |
|
Text
4.BAB I.pdf Download (623kB) |
|
Text
5.BAB II.pdf Download (1MB) |
|
Text
6.BAB III.pdf Download (555kB) |
|
Text
7.BAB IV.pdf Download (1MB) |
|
Text
8.BAB V.pdf Download (424kB) |
|
Text
9.DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (437kB) |
Abstract
Majelis Dzikir Dan Shalawat Yuhyī An-Nufūs Di Pondok Pesantren Al-Kahfi Bawu Mojo Batealit Jepara termasuk dalam kategori Living Hadis atau Living Sunnah. Living Sunnah merupakan pelaksanaan ajaran Islam yang sesuai dengan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, maka hadis menjadi sesuatu yang hidup dalam masyarakat, oleh karenanya termasuk kajian Living Sunnah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui praktik serta pemaknaan dari adanya Majelis Dzikir Dan Shalawat Yuhyī An-Nufūs Di Pondok Pesantren Al-Kahfi Bawu Mojo Batealit Jepara Penulis dalam membahas masalah ini menggunakan metode dan pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang berupaya memahami gejala-gejala yang sedemikian rupa dengan menafikkan segala hal yang bersifat kuantitatif, yang tidak memungkinkan ditemukannya gejala yang dapat diukur dengan angka. Sedangkan objeknya adalah field research. Sumber data yang diperoleh berasal dari sumber primer dan sekunder. Sumber primer diperoleh dari lapangan secara langsung, dimana tempatnya adalah Pondok Pesantren Al-Kahfi Bawu Mojo Batealit Jepara. Sedangkan sumber sekundernya berbagai literature yang memiliki relevansi terhadap penelitian. Data diperoleh dari melakukan observasi, wawancara lalu dokumentasi. Data tersebut akan dianalisis dengan reduksi data (memilah data), display (penyajian data), dan kesimpulan. Sedangkan sebagai pisau analisisnya dengan menggunakan teori social Karl Mannheim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Majelis Dzikir Dan Shalawat Yuhyī An-Nufūs merupakan Majelis untuk menhidupkan kembali jiwa-jiwa yang mulai lemah dalam beribadah kepada Allah swt dan Rasulullah saw. 2) Makna Majelis Dzikir Dan Shalawat Yuhyī An-Nufūs berdasarkan teori Karl Mannheim Pertama, makna Obyektif yaitu: majelis tersebut merupakan salah satu bagian dari kegiatan rutinan setiap malam Kamis Wage (selapan sekali) yang ada di Pondok Pesantren Al-Kahfi. Kedua, Makna Ekpresif, yakni: Sebagai media untuk mendekatkan diri kepada Allah swt dan menambah rasa Mahabbah kepada Rasullah saw serta membangkitkan jiwa-jiwa yang mulai lemah dalam beribadah, Sebagai media do’a, Sebagai media penenang jiwa dan manfaat ilmu, serta sebagai media mencari keberkahan. Ketiga, Makna Dokumenter Yakni : Majelis yang dilakukan secara rutin dan istiqomah setiap malam Kamis wage di Pondok Pesantren Al-Kahfi akhirnya menjadi suatu kebiasaan. Sehingga para jamaah banyak yang datang untuk mengikuti majelis tersebut dengan sendirinya, dikarenakan ada panggilan dari hati mereka masing-masing untuk kembali mengikuti majelis tersebut.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Shalawat, Living Hadis, Teori Karl Mannheim |
Subjects: | Hadits dan Ilmu yang berkaitan |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Hadis |
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus |
Date Deposited: | 26 Apr 2021 03:29 |
Last Modified: | 26 Apr 2021 03:29 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/3991 |
Actions (login required)
View Item |