Aufian, Sifkhi (2019) Peran Maiyahan Sebagai Aktivitas Dakwah dan Pelestarian Budaya di Kabupaten Kudus. Undergraduate thesis, IAIN Kudus.
Text
1. Cover-kata Pengantar.pdf Download (1MB) |
|
Text
2. Abstrak.pdf Download (1MB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (1MB) |
|
Text
4. Bab I.pdf Download (877kB) |
|
Text
5. Bab II.pdf Download (2MB) |
|
Text
6. Bab III.pdf Download (1MB) |
|
Text
7. Bab IV.pdf Download (1MB) |
|
Text
8. Bab V.pdf Download (1MB) |
|
Text
9. Daftar Pustaka.pdf Download (1MB) |
Abstract
Maiyahan secara umum hanyalah dianggap sebagai gerakan sosialnya Cak Nun, pada akan menjadi makna yang luas tergantung dengan siapa yang memaknai maiyahan itu sendiri. Maiyahan mempunyai peran tersendiri sebagai aktivitas dakwah dan pelestarian budaya, dua peran ini tercipta tak lepas dari Cak Nun yang seorang budayawan maupun tokoh agama Cak Nun tak jarang hadir di Kudus. Sehingga dari sinilah tumbuhlah simpul maiyah di Kabupaten Kudus bernama Sedulur Maiyah Kudus (Semak). Melalui konsep yang telah dicontohkan oleh Cak Nun, komunitas Semak melaksanakan kegiatan maiyahan setiap satu bulan sekali yaitu Semak Tadabburan. Maiyahan di Kudus diawali dengan munajatan, sholawat-sholawat, Sinau Bareng, di tengah-tengah diskusi diisi dengan penampilan kesenian. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan maiyahan sebagai aktivitas dakwah dan pelestarian budaya, bagaimana peran maiyahan sebagai aktivitas dakwah dan pelestarian budaya, serta faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat kegiatan maiyahan. Tujuan penelitian adalah Untuk menggambarkan pelaksanaan kegiatan maiyahan yang dilaksanakan komunitas Semak yang menggambarkan suatu aktivitas dakwah dan pelestarian budaya dan menggambarkan sejauh mana peran maiyahan sebagai aktivitas dakwah dan pelestarian budaya, serta menggambarkan faktor pendukung dan penghambat dalam setiap kegiatan maiyahan di komunitas Semak. Subyek dalam penelitian ini adalah anggota Sedulur Maiyah Kudus yang terdiri dari koordinator, penggiat, dan anggota dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Sedangkan dalam menganalisis data, penulis menggunakan reduksi, pengkajian dan verifikasi, dan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi dengan analisis sosiologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan maiyahan di Sedulur Maiyah Kudus menggambarkan aktivitas dakwah menggunakan metode dakwah dengan gaya baru. Peran maiyahan sebagai pelestarian budaya adalah menjadi ruang tumbuh kesenian yang jarang diminati oleh masyarakat. Fakor pendukung kegiatan maiyahan di Sedulur Maiyah Kudus adalah sebagai majelis ilmu yang menarik minat berbagai kalangan. Faktor penghambat kegiatan maiyahan di Sedulur Maiyah Kudus adalah tempatnya yang cukup jauh dan berakhirnya diskusi sampai tengah malam
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Maiyahan, aktivitas dakwah, dan pelestarian budaya |
Subjects: | 300 Ilmu-Ilmu Sosial > Kebudayaan 300 Ilmu-Ilmu Sosial > 370 Pendidikan 300 Ilmu-Ilmu Sosial > 370 Pendidikan > Bimbingan dan Penyuluhan Siswa, Konseling |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam > Bimbingan Konseling Islam (BKI) |
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus |
Date Deposited: | 24 May 2021 06:54 |
Last Modified: | 24 May 2021 06:54 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/4244 |
Actions (login required)
View Item |