Tamam, Zahri (2019) Peran Kepala Sekolah dalam Implementasi Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan. Masters thesis, IAIN Kudus.
Text
1. COVER - KT PENGANTAR.pdf Download (1MB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (220kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (78kB) |
|
Text
4. BAB I.pdf Download (173kB) |
|
Text
5. BAB II.pdf Download (597kB) |
|
Text
6. BAB III.pdf Download (192kB) |
|
Text
7. BAB IV.pdf Download (351kB) |
|
Text
8. BAB V.pdf Download (77kB) |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (166kB) |
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) peran kepala sekolah dalam pembinaan kesiswaan, 2) implementasi Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan di SMA Islam Jepara, dan 3) keberhasilan kepala Sekolah dalam pembinaan kesiswaan di SMA Islam Jepara. Penelitian ini termasuk jenis penelitian studi kasus dengan teknik pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data primer bersumber dari informan kunci, yaitu kepala Sekolah. Sementara informan pendukung yaitu Waka. Kesiswaan dan siswa perwakilan kelas per angkatan SMA Islam Jepara. teknik pengumpulan data dalam penelitian ini: 1) wawancara, 2) observasi, dan 3) dokumentasi. Uji keabsahan data melalui triangulasi sumber dan teknik. Teknik analisis data meliputi: 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) verifikasi. Uji kredibilitas data meliputi: observasi, pengecekan ulang data dan triangulasi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: 1) sebagai seorang leader, kepala SMA Islam Jepara menjalankan dua fungsi pokok sebagai seorang pemimpin, yaitu memutuskan jenis ekstra yang paling sesuai dengan kondisi sekolah (fungsi pemecahan masalah) dan membuat kebijakan penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler sebagai representasi visi, misi dan tujuan Sekolah (fungsi menjaga keutuhan). Sebagai seorang supervisor, kepala Sekolah menjalankan tiga fungsi pokoknya, yaitu memberikan kewenangan pembinaan kesiswaan kepada Waka. Kesiswaan (fungsi meningkatkan mutu pendidikan), menginstruksikan wali kelas dan pembina ekstrakurikuler dalam membuat laporan kegiatan ekstrakuriukuler (fungsi x pemicu perubahan unsur pendidikan) dan memutuskan jenis ekstrakurikuler yang perlu diadakan (fungsi kegiatan memimpin dan membimbing). Dan sebagai seorang administrator, kepala Sekolah menjalankan tiga fungsi pokoknya, yaitu pemberian pelatihan administrasi siswa (fungsi membuat perencanaan), memberikan tugas pokok dan fungsi kepada Waka. Kesiswaan (fungsi menyusun organisasi sekolah), dan memberi tugas Tata Usaha dalam mendokumentasikan kegiatan siswa (fungsi pengelolaan kepegawaian), 2) penerapan Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 dilakukan secara fleksibel, artinya disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan sekolah. Dari 10 materi pembinaan kesiswaan yang tercantum di Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008, SMA Islam Jepara telah menerapkan 9 diantaranya yang masih berjalan. Pembinaan kesiswaan yang diwujudkan dalam bentuk ekstrakurikuler di SMA Islam Jepara berjalan secara konsisten dan terus menerus. 3) Indikator keberhasilan pembinaan kesiswaan bisa dilihat dari banyaknya materi pembinaan kesiswaan yang diterapkan di SMA Islam Jepara. Karena situasi dan kondisi, hanya 9 dari 10 materi yang masih dilaksanakan di Sekolah. Adanya prestasi dibuktikan dengan banyaknya tropi yang tertata di Sekolah. Prestasi tersebut diraih baik melalui kegiatan ekstra yang sudah berjalan di dalam maupun diluar Sekolah.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Peran Kepala Sekolah, Implementasi, Keberhasilan |
Subjects: | 300 Ilmu-Ilmu Sosial 300 Ilmu-Ilmu Sosial > 370 Pendidikan |
Divisions: | Pascasarjana > Manajemen Pendidikan Islam (MPI) |
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus |
Date Deposited: | 28 Jun 2021 06:45 |
Last Modified: | 28 Jun 2021 06:45 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/4586 |
Actions (login required)
View Item |