Tamimi, Irham Moh (2022) Adab Berhias Perempuan Menurut Al-Qur’an (Kajian Tafsir Tematik). Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.
Text
1. COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (372kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (344kB) |
|
Text
4. BAB I.pdf Download (597kB) |
|
Text
5. BAB II.pdf Download (894kB) |
|
Text
6. BAB III.pdf Download (519kB) |
|
Text
7. BAB IV.pdf Download (1MB) |
|
Text
8. BAB V.pdf Download (364kB) |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (401kB) |
Abstract
Adab berhias merupakan suatu komponen penting dalam kehidupan bermasyarakat. Akan tetapi dibalik pentingnya adab berhias, sebagian dari perempuan muslimah kurang mengetahui dan memahami betul bagaimana cara berhias yang benar dan tepat dan hal-hal apa saja yang dilarang oleh syariat, karena minimnya pengetahuan dan kurang nya berhati-hati dalam berhias. Berangkat dari fenomena tersebut tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui adab berhias perempuan menurut al-Qur’an, 2) Untuk mengetahui penafsiran ahli tafsir tentang adab berhias, 3) Untuk mengetahui relevansi adab berhias perempuan menurut al-Qur’an dalam konteks kekinian. Berdasarkan penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwasannya adab berhias adalah perbuatan memperindah diri baik fisiknya maupun pakaiannya sesuai dengan aturan umum dan ketentuan syariat. Penulisan ini menggunakan jenis peletian pustaka (library Research). Adapun pendekatan dalam penulisan ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Sumber data utama yang digunakan adalah Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 26, Al-A’raf ayat 31, Al-Ahzab ayat 33, An-Nur ayat 31 dan An-Nur ayat 60, serta buku-buku dan jurnal yang relevan dengan judul yaitu adab berhias perempuan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode mengumpulkan dan menghimpun data yaitu (studi dokumentasi) dengan menggunakan metode tafsir maudhu'i. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Adab berhias, meliputi adab berhias dalam berpakaian, berhias wajah dan badan. Al-Qur'an menyebutkan tentang larangan dan kebolehan berhias yaitu, berpakaian harus menutupi aurat, menjaga dan merawat tubuh, serta ada beberapa doa tentang memakai pakaian. Adapun larangannya, tidak boleh tabarruj dalam berhias, yaitu melakukan keterbukaan dalam berpakaian, memamerkan keindahan tubuh, serta berniat pamer dalam berhias. 2) Penafsiran para mufassir tentang lima ayat diatas yang membahas tentang adab berhias, yaitu meliputi penekanan pada batas-batas berhias merupakan fitrah bagi laki-laki dan perempuan, terdapat aturan-aturan untuk menutup aurat, menahan pandangan serta menjaga kemaluan agar terhindar dari perzinaan, tidak boleh berlebih-lebihan dalam berhias dan berpakaian. Terdapat perbedaan pandangan sebagian mufassir terhadap ayat-ayat tentang adab berhias, tentu saja hal tersebut dipengaruhi oleh latar belakang ilmu pengetahuan, adat dan budaya para mufassir. Sebagai contoh ada dua golongan ulama' besar yang memberi perbedaan pendapat tentang aurat, golongan pertama mengklaim bahwa seluruh tubuh perempuan adalah aurat, sedangkan golongan yang lain mengklaim bahwa seluruh tubuh perempuan adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan. 3) Relevansi adab berhias perempuan dalam konteks kekinian, yang berisi tentang bagaimana mode berhias perempuan muslimah pada masa sekarang dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Berhias, Adab Berhias, Al-Qur’an |
Subjects: | Al-Qur`an dan Ilmu yang berkaitan > Tafsir Al-Qur`an > Ilmu Tafsir |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Quran Tafsir |
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus |
Date Deposited: | 12 Oct 2022 03:04 |
Last Modified: | 12 Oct 2022 03:04 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/7511 |
Actions (login required)
View Item |