Status Perkawinan Akibat Murtadnya Suami Dalam Persepektif Fiqh Dan Kompilasi Hukum Islam (Studi Kasus Desa Tanjungkarang, Jati, Kudus)

Malik, Muhammad Burhanudin (2022) Status Perkawinan Akibat Murtadnya Suami Dalam Persepektif Fiqh Dan Kompilasi Hukum Islam (Studi Kasus Desa Tanjungkarang, Jati, Kudus). Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.

[img] Text
1. COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (264kB)
[img] Text
3. DAFTAR ISI.pdf

Download (501kB)
[img] Text
4. BAB I.pdf

Download (556kB)
[img] Text
5. BAB II.pdf

Download (628kB)
[img] Text
6. BAB III.pdf

Download (373kB)
[img] Text
7. BAB IV.pdf

Download (493kB)
[img] Text
8. BAB V.pdf

Download (277kB)
[img] Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (405kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akibat hukum yang timbul terhadap status perkawinan pasangan yang suaminya murtad dalam desa Tanjungkarang, kecamatan Jati, kabupaten Kudus, ditinjau dari persepektif Fiqh dan Kompilasi Hukum Islam. Adapun penelitan ini menggunakan metode penelitian lapangan (field research). Dengan mengunakan pendekatan kualitatif. Sumber data yang diperoleh melalui data primer (data inti) dan data sekunder (data pendukung), dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, obeservasi dan dokumentasi. kemudian dilakukan uji keabsahan data dengan triangulasi sumber dan metode. kemudian terakhir data yang diperoleh dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah Status perkawinan pasca murtadnya suami dalam desa Tanjungkarang, Jati, Kudus ditinjau dari perspektif fiqh empat madzhab lebih condong ke fasyakh atau putusnya perkawinan tersebut. Tetapi jika dilihat dari maqashid syariah mengenai maslahat mempertahankan perkawinan. Maka perkawinan tersebut masih dapat dilanjutkan dengan catatan apabila salah satu dari mereka tidak mengajukan fasyah atau cerai ke Pengadilan. Sedangkan jika ditinjau dari perspektif KHI mengenai status perkawinan pasca murtadnya suami, maka tidak ditemukan adanya pasal yang mengatakan dengan jelas bahwa perkawinan tersebut harus fasyakh, hanya saja pasal 116 KHI menjadikan murtad sebagai alsan perceraian, itupun jika menyebabkan ketidakrukunan dalam rumah tangga. Maka perkawinan tetap dapat dilanjutkan apabila keadaan keluarganya tetap rukun walaupun didaalmnya terdapat salah satu pihak yang murtad.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Status Perkawinan, Murtad, Fiqh, Kompilasi Hukum Islam
Subjects: Fiqih, Hukum Islam > Hukum Perkawinan (Munakahat)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Perpustakaan IAIN Kudus
Date Deposited: 23 Feb 2023 01:55
Last Modified: 23 Feb 2023 01:55
URI: http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/8682

Actions (login required)

View Item View Item