Nihayah, Zulfatun (2023) Perilaku Cyberbullying Di Media Sosial Dalam Perspektif Tafsir Ibnu Katsir. Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.
Text
1. COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (437kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (347kB) |
|
Text
4. BAB I.pdf Download (514kB) |
|
Text
5. BAB II.pdf Download (492kB) |
|
Text
6. BAB III.pdf Download (430kB) |
|
Text
7. BAB IV.pdf Download (884kB) |
|
Text
8. BAB V.pdf Download (421kB) |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (471kB) |
Abstract
Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana Perilaku Cyberbullying Di Media Sosial Dalam Perspektif Tafsir Ibnu Katsir. Penelitian ini dilatar belakangi karena banyak orang yang menganggap bahwa perilaku cyberbullying sebagai hal yang wajar terjadi di media sosial, padahal banyak kasus bunuh diri yang diakibatkan dari seseorang mengalami depresi karena mendapatkan perilaku cyberbullying. Perilaku ini berupa memfitnah, memberikan komentar yang mengejek, menghina, mencela, mengolok-olok, dan menyebarkan informasi yang bersifat pribadi di media sosial. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku cyberbullying dalam perspektif al-Qur’an, penafsiran Ibnu Katsir tentang ayat-ayat cyberbullying, solusi tafsir Ibnu Katsir terhadap perilaku cyberbullying. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang digunakan untuk menganalisis, dan penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research). Sumber data primer dalam penelitian ini berasal dari kitab tafsir Ibnu Katsir dan tafsir Ibnu Katsir yang diterjemahkan oleh M. Abdul Ghoffar, dkk. Dalam penelitian ini mencoba menemukan ayat-ayat yang berkaitan dengan cyberbullying, maka dari penulis menggunakan metode tematik (maudhu’i). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) perilaku cyberbullying di dalam al-Qur’an dijelaskan dengan kata ifk, lumazah, sakhara, dan istahzaa. Kata ifk dan derivasinya disebutkan sebanyak 30 kali, yang dimaknai sebagai, pemalingan, memalingkan, pembohong, pendusta, kebohongan, dan berita bohong. kata lumazah dan derivasinya disebutkan sebanyak 4 kali, dimaknai sebagai pencela, atau mencela (menganggap orang lain rendah). Kata sakhara dan derivasinya disebutkan sebanyak 42 kali, dengan arti menghina, mengolok-olok, mencemooh, dan menertawakan. Dan kata istahzaa dan derivasinya disebutkan sebanyak 34 kali, yang diartikan sebagai mengolok-olok, bahan ejekan, bahan olok-olok, dan diperolok-olok. 2) Ibnu Katsir menafsirkan kata lumazah, sakhara, dan istahzaa dengan makna yaitu menghina, mencela, mengolok-olok, dan memandang orang lain rendah, karena menganggap dirinya lebih baik dari orang tersebut. Sedangkan kata ifk Ibnu Katsir menafsirkan sebagai seseorang yang membuat dan menyebarkan berita yang tidak benar (bohong) tentang seseorang. 3) solusi yang diberikan al-Qur’an untuk menyikapi perilaku cyberbullying, diantaranya: bersikap tabayyun dengan cara mencari tahu kebenaran dari berita tersebut. Bertutur kata yang baik, Pertama, menyebarkan berita yang jujur (qaulan sadida). Kedua, memberikan komentar dengan menggunakan kata yang sopan (qaulan karima). Ketiga, memberikan kritikan dengan kata yang mudah dimengerti (qaulan maysura). Keempat, memberikan komentar dengan menggunakan kata yang baik (qaulan ma’rufa).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Perilaku Cyberbullying, Tafsir Ibnu Katsir | ||||||
Subjects: | Al-Qur`an dan Ilmu yang berkaitan > Tafsir Al-Qur`an | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Quran Tafsir | ||||||
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus | ||||||
Date Deposited: | 07 Aug 2023 02:01 | ||||||
Last Modified: | 07 Aug 2023 02:01 | ||||||
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/10771 |
Actions (login required)
View Item |