Munawaroh, Lailatul (2023) Pandangan Habaib terhadap larangan pernikahan Syarifah dengan non Habib (Studi atas Pandangan Habaib Kota Kudus). Undergraduate thesis, IAIN Kudus.
Text
01. COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
02. ABSTRAK.pdf Download (822kB) |
|
Text
03.DAFTAR ISI.pdf Download (374kB) |
|
Text
04.BAB I.pdf Download (767kB) |
|
Text
05.BAB II.pdf Download (1MB) |
|
Text
06.BAB III.pdf Download (445kB) |
|
Text
07. BAB IV.pdf Download (993kB) |
|
Text
08.BAB V.pdf Download (430kB) |
|
Text
09.DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (517kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pandangan habaib kota Kudus terhadap larangan pernikahan syarifah dengan non sayyid. (2) Untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum islam terhadap pandangan habaib kota Kudus mengenai larangan pernikahan syarifah dengan non sayyid. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif yaitu metode penelitian yang dipakai dalam meneliti objek alamiah, (kebalikannya yaitu eksperimen) dimana peneliti menjadi instrumen utama, teknik pengumpulan data dijalankan dengan gabungan, analisis data yang sifatnya induktif, serta hasil penelitian kualitatif berfokus pada makna dibandingkan generalisasi. penelii menggunakan jenis penelitian berupa field research (penelitian lapangan). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Seorang Syarifah tidak diperbolehkan menikah dengan laki-laki akhwal atau non Habib karena dianggap tidak sekufu’ dan bagi mereka keturunan Rasulullah SAW terdapat perbedaan derajat keutamaan dan kemuliaan antara keturunan Rasulullah dan bukan keturunan Rasulullah. Di Indonesia tidak ada hukum larangan pernikahan syarifah dengan non Habib dikarenakan Indonesia menganut pendapat para fuqaha, bahwa kafa’ah tidak termasuk syarat sah pernikahan. Kafa’ah cukup digunakan sebagai pertimbangan dalam memilih pasangan. Hal itu dibuktikan ketika adanya kafa’ah maupun tidak, jika pernikahan sudah terjadi sedangkan wali dan perempuan (syarifahnya) ridho maka hukum pernikahan tetap sah, akan tetapi jika salah satu dari wali atau perempuan (syarifahnya) tidak ridha maka hukumnya rusak dan hakim berhak memfasakh. 23
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Habaib Kota Kudus, Larangan Pernikahan, Syarifah dengaan Non Sayyid, Kafa’ah | ||||||
Subjects: | Fiqih, Hukum Islam Fiqih, Hukum Islam > Hukum Perkawinan (Munakahat) Fiqih, Hukum Islam > Hukum Perkawinan (Munakahat) > Nikah |
||||||
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam | ||||||
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus | ||||||
Date Deposited: | 29 Nov 2023 04:08 | ||||||
Last Modified: | 29 Nov 2023 04:08 | ||||||
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/11598 |
Actions (login required)
View Item |