Ulum, Miftakhul (2023) Studi Komparasi Perhitungan Awal Waktu Salat Dhuha Perspektif Nahdlatul Ulama Dan Muhammadiyah. Masters thesis, IAIN KUDUS.
Text
1. COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (388kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (327kB) |
|
Text
4. BAB I.pdf Download (423kB) |
|
Text
5. BAB II.pdf Download (598kB) |
|
Text
6. BAB III.pdf Download (340kB) |
|
Text
7. BAB IV.pdf Download (988kB) |
|
Text
8. BAB V.pdf Download (286kB) |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (369kB) |
Abstract
Salat Dhuha merupakan salah satu salat sunah yang sangat dianjurkan, sehingga perlu kiranya mengetahui kriteria awal masuk salat Dhuha. Hany saja banyaknya kriteria tersebut membuat orang awam menjadi bingung, maka dalam penelitian ini mencoba untuk mengomparasikan konsep waktu Dhuha antara Jam’iyyah Nahdlatul Ulama dan Jam’iyyah Muhammadiyah. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengembangkan konsep awal waktu salat Dhuha perspektif Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, dan 2) Untuk menerapkan astronomi Islam pada perhitungan awal waktu salat Dhuha perspektif Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Adapun penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian dengan metode kualitatif, yaitu metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivesme atau enterpretif, dengan obyek yang alamiah, di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, serta menggunakan teknik trianggulasi dalam pengumpulan data, dan data yang diperoleh cenderung data kualitatif, analisis data bersifat induktif/kualitatif, yang hasil penelitiannya bersifat untuk memahami makna, memahami keunikan, mengkonstruksi fenomena, dan menemukan hipotesisi. Hasil dari penelitian ini yaitu: 1) Konsep awal waktu salat Dhuha perspektif Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah pada dasarnya mempunyai kesamaan dalam segi kerangka dasar dan perhitungan. 2) Adapun perbedaan yang mendasar daripada konsep awal waktu salat Dhuha perspektif Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah adalah hasil penerjemahan atas redaksi fiqih qadra rumhin (satu Tombak). Nahdlatul Ulama dengan Lembaga Falakiyahnya, menerjemahkan qadra rumhin setinggi 4º 30’. Sedangkan Muhammadiyah dengan Majelis Tarjih dan Tajdidnya menyatakan ketinggian matahari pada awal waktu salat Dhuha adalah 4º 42’. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan penerjemahan terhadap redaksi fiqih qadra rumhin dari segi jarak pandangn pengamat dengan Tombak. Nahdlatul Ulama berasumsi jaraknya 42.692847913557 meter, sedangkan Muhammadiyah jarak pengamatannya yaitu 40.868471683154 meter, dimana Muhammadiyah jaraknya lebih pendek daripada Nahdlatul Ulama.
Item Type: | Thesis (Masters) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Uncontrolled Keywords: | Awal Waktu Salat Dhuha, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah | |||||||||
Subjects: | 200 Agama | |||||||||
Divisions: | Pascasarjana > Hukum Keluarga Islam (HKI) | |||||||||
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus | |||||||||
Date Deposited: | 02 Dec 2023 02:36 | |||||||||
Last Modified: | 02 Dec 2023 02:36 | |||||||||
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/11611 |
Actions (login required)
View Item |