Musdaifah, Musdaifah (2024) Tradisi Kupatan Dalam Perspektif Hadis (Studi Living Hadis di Desa Kedungmutih Kecamatan Wedung Kabupaten Demak). Undergraduate thesis, IAIN Kudus.
Text
01. COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
02. ABSTRAK.pdf Download (286kB) |
|
Text
03. DAFTAR ISI.pdf Download (189kB) |
|
Text
04. BAB I.pdf Download (433kB) |
|
Text
05. BAB II.pdf Download (939kB) |
|
Text
06. BAB III.pdf Download (340kB) |
|
Text
07. BAB IV.pdf Download (1MB) |
|
Text
08. BAB V.pdf Download (306kB) |
|
Text
09. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (493kB) |
Abstract
Kupatan merupakan tradisi keagamaan yang berkaitan dengan tradisi pada masyarakat Islam. Tradisi ini dilakukan sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat Desa Kedungmutih, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, karena telah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh dan disempurnakan dengan melakukan puasa sunah enam hari di bulan Syawal. Riset ini merupakan penelitian field research atau penelitian lapangan yaitu penelitian yang sumber datanya dikumpulkan dari lapangan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun pendekatan penelitian dalam hal ini adalah pendekatan kualitatif yaitu penelitian dengan wilayah kajian multimetode dan memfokuskan pada gambaran dan menggunakan metode deskriptif-analitik. Tujuan penelitian adalah menganalisis bagaimana tradisi kupatan berakar dalam nilai-nilai agama Islam dan mengintegrasikan aspek lokal dalam pelaksanaannya. Hasil temuannya adalah: 1). Masyarakat Kedungmutih memiliki persepsi yang sangat positif terhadap tradisi kupatan dengan teori identitas budaya. Mereka memiliki persepsi kupatan sebagai sarana silaturrahmi dan juga sebagai sarana sedekah 2). Tradisi kupatan di Desa Kedungmutih memilki makna yang mendalam dan kompleks dengan teori ritual dalam antropologi agama. Pertama, dari segi religius, tradisi ini merupakan bentuk ibadah kepada Allah SWT. Sebagai wujud syukur atas berkah dan nikmat yang telah diberikan. Kedua, dari segi sosial dan budaya, yaitu untuk mempererat tali persaudaraan dan solidaritas antarwarga desa. Ketiga, tradisi kupatan menjadi bagian dan identitas lokal masyarakat Desa Kedungmutih. 3). Meskipun hadisnya ini tidak secara tersurat menyebutkan tentang kupatan tapi secara tersirat ada kaitannya dengan tradisi tersebut. Masyarakat Desa Kedungmutih menggunakan teori Living Hadis untuk menghubungkan tradisi ini dengan nilai-nilai Islam dengan merujuk pada ajaran-ajaran Islam tentang syukur, kasih sayang, dan kebersamaan sebagai landasan untuk melaksanakan tradisi kupatan. Hadis yang berkaitan dengan tradisi kupatan ini setelah dilakukan penelitian kualitas hadisnya shohih.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Tradisi Kupatan, Desa Kedungmutih, Perspektif Hadis | ||||||
Subjects: | Hadits dan Ilmu yang berkaitan | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Hadis | ||||||
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus | ||||||
Date Deposited: | 10 Jan 2025 04:50 | ||||||
Last Modified: | 10 Jan 2025 04:50 | ||||||
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/13196 |
Actions (login required)
View Item |