Akad Qardh Pada Pinjaman Online Lazada Paylater Perspektif Fatwa DSN-MUI Nomor 19/DSN-MUI/IV/2001 (Studi Kasus Pemuda Milenial Kabupaten Kudus)

Sholihah, Yevita Nur (2023) Akad Qardh Pada Pinjaman Online Lazada Paylater Perspektif Fatwa DSN-MUI Nomor 19/DSN-MUI/IV/2001 (Studi Kasus Pemuda Milenial Kabupaten Kudus). Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.

[img] Text
1. COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (208kB)
[img] Text
3. DAFTAR ISI.pdf

Download (226kB)
[img] Text
4. BAB I.pdf

Download (468kB)
[img] Text
5. BAB II.pdf

Download (450kB)
[img] Text
6. BAB III.pdf

Download (299kB)
[img] Text
7. BAB IV.pdf

Download (1MB)
[img] Text
8. BAB V.pdf

Download (319kB)
[img] Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (342kB)

Abstract

Penelititan ini dilatar belakangi karena banyaknya masyarakat yang mengajukan pinjaman online yang disebabkan karena kebutuhan ekonomi yang mendesak dan untuk memenuhi gaya hidupnya. Fitur Lazada Paylater merupakan fitur pinjaman online pada marketplace Lazada yang digunakan untuk berbelanja online yang pembayaranya dapat diangsur. Dalam fitur Lazada Paylater tentu harus diketahui dengan jelas bagaimana akad yang dilakukan dalam transaksi utang piutang ini. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana akad qardh pada pinjaman Lazada paylater perspektif Fatwa DSN- MUI Nomor 19/DSN-MUI/IV/2001 tentang Qardh. Penelitian ini menggunakan jenis penelititan lapangan dengan metode pendekatan kualitatif. Selanjutnya peneliti menggunakan data primer yang didapat dari hasil wawancara dengan informan yang relevan dengan permasalahan penelitian. Sedangkan data sekunder diperoleh dari jurnal, buku, artikel, internet, Fatwa DSN-MUI dan teori-teori terkait hukum Islam yang digunakan untuk memudahkan proses penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, praktik penggunaan Lazada Paylater dilakukan dengan mendaftarkan diri menggunakan KTP dan mengisi biodata yang tersedia di laman Lazada guna mengaktivasi. Setelah data disetujui oleh pihak Lazada maka saldo limit pinjaman secara otomatis akan masuk pada akun pengguna, namun hanya dapat digunakan untuk berbelanja dan tidak dapat diuangkan. Kedua, persepektif Fatwa DSN-MUI Nomor 19/DSN-MUI/IV/2001 tentang akad qardh bahwa syarat dan rukunnya sudah sesuai, namun terdapat unsur-unsur yang melanggar prinsip-prinsip syariah. Pinjaman Lazada Paylater terdapat penambahan atas uang pokok yang harus dibayar pada pembayaran angsuran setiap bulannya, sebesar 2,95% pada cicilan 3 bulan, sampai 12 bulan, adanya tambahan biaya pada denda keterlambatan sebesar 0,3% yang setiap harinya akan berjalan jika belum sanggung melunasi, dan pemberian waktu jatuh tempo yang tidak sesuai pada saat akad.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorRahmawaty, AnitaUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Lazada Paylater, Qardh, Fatwa DSN-MUI
Subjects: Fiqih, Hukum Islam > Muamalat, Muamalah > Pinjam Meminjam
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Perpustakaan IAIN Kudus
Date Deposited: 23 Jan 2025 07:25
Last Modified: 23 Jan 2025 07:25
URI: http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/13399

Actions (login required)

View Item View Item