Habib, Afa Syihabul (2024) Konsep Kebahagiaan Prespektif Al-Qur’an (Studi Komparatif Tafsir Al-Qur’an Al-Azdim dan Tafsir Al-Azhar). Undergraduate thesis, IAIN Kudus.
![]() |
Text
1. Cover - Kata Pengantar.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
2. Abstrak.pdf Download (442kB) |
![]() |
Text
3. Daftar Isi.pdf Download (253kB) |
![]() |
Text
4. BAB I.pdf Download (557kB) |
![]() |
Text
5. BAB II.pdf Download (472kB) |
![]() |
Text
6. BAB III.pdf Download (344kB) |
![]() |
Text
7. BAB IV.pdf Download (626kB) |
![]() |
Text
8. BAB V.pdf Download (332kB) |
![]() |
Text
9. Daftar Pustaka.pdf Download (345kB) |
Abstract
Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Tafsir al-Quran al-Adzim karya Ibnu Katsir dan Tafsir al-Azhar karya Buya Hamka menjelaskan konsep kebahagiaan, termasuk term-term yang digunakan, seperti Farikha (QS. Yunus [10]: 58). Sa’adah (QS. Hud [11]: 108). Falah (QS. At-Taghabun [64]: 16). Fauz (QS. An-Nur [24]: 52). Jenis penelitian ini adalah library research (Penelitian Pustaka), Bersumber dari data primer yaitu Tafsir al-Quran al-Adzim dan Tafsir al-Azhar, sedangkan data sekunder meliputi buku-buku, jurnal, artikel dan karya ilmiyah lainnya yang berkaitan dengan objek yang akan dikaji. Analisis data dilakukan dengan menggunakan content analysis (analisis isi) yaitu cara ilmiah yang bertujuan untuk menelaah data serta mengambil kesimpulan dari data yang telah diambil. Hasil analisis dari penafsiran Kedua mufasir tersebut tentang makna Kebahagiaan peneliti menghasilkan beberapa komparasi penafsiran dan konsep yang berbeda. Tafsir Ibnu Katsir lebih bersifat tradisional dan tekstual, sedangkan Buya Hamka memberikan pendekatan yang lebih kontekstual dan relevan dengan kehidupan sehari-hari umat Islam di Indonesia dan wilayah berbahasa Melayu. Penafsiran kedua mufasir tersebut juga bersifat komplomenter dalam arti saling melengkapi, Ibnu Katsir menekankan kebahagiaan sejati yang terletak di akhirat, menyoroti hidup di dunia sebagai ujian. Ia juga menekankan pentingnya bersabar dan berserah diri kepada Allah ketika menghadapi ujian hidup. Sedangkan Buya Hamka Menekankan pentingnya spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari. Beliau percaya kebahagiaan dapat dirasakan di dunia melalui kedekatan dengan Allah, ketenangan jiwa, dan kepuasan hati. Ia juga menekankan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat, dengan indikator kebahagiaan duniawi meliputi kesehatan, pergaulan, berpikir positif, bekerja baik, introspeksi, qana’ah, dan tawakal, serta kebahagiaan ukhrawi meliputi i’tikad kuat, keyakinan, iman, dan agama.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Konsep Kebahagiaan, Tafsir Al-Qur’an Al-Azdim, Tafsir Al-Azhar | ||||||
Subjects: | Al-Qur`an dan Ilmu yang berkaitan > Tafsir Al-Qur`an | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Quran Tafsir | ||||||
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus | ||||||
Date Deposited: | 22 Apr 2025 02:52 | ||||||
Last Modified: | 22 Apr 2025 02:52 | ||||||
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/14146 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |