Tradisi Ampyang Sebagai Ikon Peringatan Maulid Nabi Di Desa Loram Kulon Kecamatan Jati Kabupaten Kudus (Studi Living Hadis)

Syaifullah, Muhammad Adib (2024) Tradisi Ampyang Sebagai Ikon Peringatan Maulid Nabi Di Desa Loram Kulon Kecamatan Jati Kabupaten Kudus (Studi Living Hadis). Undergraduate thesis, IAIN Kudus.

[img] Text
1. Cover.pdf

Download (647kB)
[img] Text
2. Abstrak.pdf

Download (118kB)
[img] Text
3. Daftar Isi.pdf

Download (69kB)
[img] Text
4. Ba I.pdf

Download (261kB)
[img] Text
5. Bab II.pdf

Download (458kB)
[img] Text
6. Bab III.pdf

Download (164kB)
[img] Text
7. Bab IV.pdf

Download (591kB)
[img] Text
8. Bab V.pdf

Download (132kB)
[img] Text
9. Daftar Pustaka.pdf

Download (208kB)

Abstract

Penelitian ini menguraikan tradisi ampyang maulid yang merupakan ekspresi rasa syukur masyarakat Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, atas kehadiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini termasuk dalam kategori living hadis. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana prosesi pelaksanaan tradisi ampyang maulid, menganalisis hadis yang menjadi dasar dalam praktik tradisi tersebut, serta melihat bagaimana implementasi hadis tersebut diwujudkan dalam tradisi ampyang maulid. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan atau field research dengan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer diperoleh secara langsung dari subjek penelitian. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari buku, jurnal-jurnal ilmiah, artikel, dan sumber tertulis lainnya. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Tradisi ampyang maulid di Desa Loram Kulon merupakan salah satu bentuk ritual keagamaan yang mengungkapkan rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam tradisi ini, masyarakat setempat melakukan kegiatan bersedekah dengan cara membuat bungkusan sego kepel dan membagikannya kepada sesama sebagai wujud rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. 2. Tradisi Ampyang Maulid memang memiliki akar dalam kegiatan syukur, sedekah, dan silaturrahim, yang merupakan nilai-nilai yang penting dalam Islam. Hadis yang menjadi landasan tradisi tersebut menunjukkan betapa pentingnya berbagi rezeki dengan sesama sebagai bentuk syukur kepada Allah, menjaga hubungan baik dengan sesama, serta memberikan sedekah sebagai wujud kepedulian terhadap orang lain. Dalam konteks Ampyang Maulid, pembagian bungkusan sego kepel kepada masyarakat sekitar dan doa untuk para sesepuh merupakan praktik yang mencerminkan aplikasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
UNSPECIFIEDPriyadi, ArifUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Living Hadis, Tradisi, Ampyang Maulid
Subjects: Hadits dan Ilmu yang berkaitan > Kritik terhadap Hadits
Hadits dan Ilmu yang berkaitan > Cerita-Cerita Hadits
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Hadis
Depositing User: Perpustakaan IAIN Kudus
Date Deposited: 18 Jun 2025 09:08
Last Modified: 18 Jun 2025 09:08
URI: http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/14435

Actions (login required)

View Item View Item