Studi Komparasi Pengangkatan Ahli Waris Dalam Wasiat Menurut KUHPerdata Dan Kompilasi Hukum Islam

Aulawi, Anif (2019) Studi Komparasi Pengangkatan Ahli Waris Dalam Wasiat Menurut KUHPerdata Dan Kompilasi Hukum Islam. Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.

[img] Text
1. COVER.pdf

Download (694kB)
[img] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (350kB)
[img] Text
3. DAFTAR ISI.pdf

Download (192kB)
[img] Text
4. BAB I.pdf

Download (525kB)
[img] Text
5. BAB II.pdf

Download (671kB)
[img] Text
6. BAB III.pdf

Download (352kB)
[img] Text
7. BAB IV.pdf

Download (601kB)
[img] Text
8. BAB V.pdf

Download (331kB)
[img] Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (391kB)

Abstract

Penelitian berjudul �Studi Komparasi Pengangkatan Ahli Waris Dalam Wasiat Menurut KUHPerdata Dan Hukum Islam” ini bertujuan untuk mendiskripsikan lebih jelas tentang ketentuan erfstelling dalam KUHPerdata dan juga untuk mengetahui bagaimana erfstelling dalam perspektif hukum Islam. Jenis penelitian yang peneliti gunakan jenis penelitian ini tergolong kualitatif dengan pendekatan syar’i. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan studi kepustakaan atau penelitian pustaka teknik yang digunakan dalam penelitian library research yaitu dengan jalan membaca literature-literatur yang mempunyai keterkaitan dan relevansi dengan masalah pokok dan sub-sub masalah. Setelah melakukan penelitian, penulis dapat mengetahui bahwa erfstelling yang diatur dalam pasal 954 KUHPerdata dapat merugikan ahli waris abintestato walaupun ada hak legitime portie (hak mutlak) bagi ahli waris secara undang-undang (abintestato). Jika pewaris mengangkat seseorang menjadi ahli waris satu-satunya dari semua harta kekayaannya setelah ia meninggal, bisa berarti pewaris telah menghapus hak-hak ahli warisnya. Memang hak mutlak tidak dapat dicabut oleh siapapun namun hak itu akan hilang jika yang memiliki hak tersebut tidak melakukan penuntutan. Demikianlah aturan dari hukum perdata. Di dalam sistem kewarisan Islam hanyalah wasiat seperti legaat dalam KUHPerdata, anak angkat maupun bapak angkat sekalipun tidak boleh diangkat atau dipersamakan dengan anak atau bapak kandung. Hanya saja bagi mereka dapat diberi wasiat 1/3 dari harta pusaka. Islam melarang wasiat yang merugikan hak ahli warisnya oleh karena itu termasuk wasiat jenis erfstelling yang diatur dalam pasal 954 KUHPerdata karena mengandung banyak kemudharatan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Wasiat, Waris, Erfstelling
Subjects: Fiqih > Hukum Waris (Faraid) dan Wasiat
Fiqih > Hukum Waris (Faraid) dan Wasiat > Ahli Waris
Fiqih > Hukum Waris (Faraid) dan Wasiat > Wasiat
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Perpustakaan IAIN Kudus
Date Deposited: 29 Jun 2021 03:30
Last Modified: 29 Jun 2021 03:30
URI: http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/4638

Actions (login required)

View Item View Item