Menelisik Makna Filosofis Dalam Tradisi Meron Di Desa Sukolilo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati

Nafi’ah, Nafi’ah (2019) Menelisik Makna Filosofis Dalam Tradisi Meron Di Desa Sukolilo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Undergraduate thesis, IAIN Kudus.

[img] Text
1. COVER.pdf

Download (2MB)
[img] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (333kB)
[img] Text
3. DAFTAR ISI.pdf

Download (285kB)
[img] Text
4. BAB I.pdf

Download (542kB)
[img] Text
5. BAB II.pdf

Download (783kB)
[img] Text
6. BAB III.pdf

Download (419kB)
[img] Text
7. BAB IV.pdf

Download (1MB)
[img] Text
8. BAB V.pdf

Download (342kB)
[img] Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (437kB)

Abstract

Peneletian ini bertujuan untuk mengetahui 1). Prosesi tradisi Meron di Desa Sukolilo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. 2). Makna filosofis dalam tradisi Meron di Desa Sukolilo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. 3). Persepsi masyarakat mengenai tradisi Meron di Desa Sukolilo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan metode penelitian field research (penelitian lapangan) yang disajikan secara deskriptif kualitatif. Adapun sumber data yang digunakan adalah data-data primer dan sekunder dari masyarakat desa Sukolilo dan data-data yang berkaitan dengan tradisi Meron. Kemudian data yang telah terkumpul akan dianalisis dengan pendekatan fenomenologi untuk mengetahui bagaiamana tradisi Meron yang ada di Desa Sukolilo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Dan landasan teori yang digunakan adalah teori tradisi, kebudayaan dan semiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Meron yang ada di desa Sukolilo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati diresmikan pada tanggal 27 Oktober 2016 oleh kasi kebudayaan Jawa Tengah menjadi Yayasan Meron Indonesia dan ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia. Mengenai pelaksanaan tradisi Meron, ada beberapa hal yang dianggap sakral, yaitu meliputi ; waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, dan pembacaan sejarah Meron ketika upacara ritual. Kemudian jumlah pembuatan Meron ditentukan oleh jumlah perangkat Desa. Dan menjelang pelaksanaan Meron, anggota Yayasan Meron telah menyusun program pelaksanaan, yang terdiri dari berbagai rangkaian acara yang memadukan antara kegiatan ke Islaman dengan seni budaya lokal yang merupakan bentuk adanya akulturasi budaya antara Islam dan budaya Jawa dalam masyarakat Sukolilo. Ketika waktu pelaksanaan ritual tradisi Meron, maka gunungan Meron dari Kepala Desa serta perangkat Desa akan diarak warga menuju halaman Masjid Agung Sukolilo untuk melakukan ritual upacara Meron yang dihadiri oleh beberapa Pejabat, Kepala Desa serta perangkat-perangkatnya, tokoh agama maupun tokoh masyarakat, serta beberapa warga Sukolilo. Dalam bentuk Meron terdiri dari tiga wujud yang meliputi pertama, Mustaka/Sirahan Jago dan Masjid, yang kedua Gunungan yang terdiri dari Mancungan, Ampyang, Cucur dan Once, kemudian yang ketiga Ancak yang terdiri dari tiga bagian, serta terdapat daun Wandhira/daun beringin. Yang masing-masing dari bentuk Meron tersebut memiliki makna filosofis yang mempengaruhi kehidupan masyarakat Sukolilo

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Makna Filosofis, Tradisi Meron, Sukolilo Pati
Subjects: 300 Ilmu-Ilmu Sosial > 390 Adat Istiadat > Adat Istiadat Setempat
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Akidah dan Filsafat Islam
Depositing User: Perpustakaan IAIN Kudus
Date Deposited: 05 Oct 2021 04:39
Last Modified: 05 Oct 2021 04:39
URI: http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/5331

Actions (login required)

View Item View Item