Anisah, Siti (2021) Makna Teologi Tradisi Munggah Kap (Studi kasus di Dusun Tanjung kamal ). Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.
Text
1. COVER.pdf Download (887kB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (467kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (197kB) |
|
Text
4. BAB I.pdf Download (360kB) |
|
Text
5. BAB II.pdf Download (533kB) |
|
Text
6. BAB III.pdf Download (305kB) |
|
Text
8. BAB V.pdf Download (340kB) |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (333kB) |
Abstract
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui praktek Tradisi Munggah Kap, ingin mengetahui makna teologis Tradisi Munggah Kap yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Tanjung Kamal. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Informannya adalah Sesepuh Dusun Tanjung Kamal, Warga Masyarakat Dusun Tanjung Kamal, Anggota Karang Taruna Dusun Tanjung Kamal. Hasil penelitian ini sebagai berikut: 1) Sebelum proses dilaksanakannya Tradisi Munggah Kap didusun Tanjung Kamal terdapat perhitungan penanggalan jawa, Setelah itu melakukan selametan, Dalam selametan terdapat sesajen (ubo rampe) yang disiapkan bertujuan untuk memohon kepada Allah SWT agar diberikan kelancaran dari awal munggah kap sampai selesai, Setelah selametan kemudian dilaksanaan Munggah Kap, kayu utama yang dipasang di tengah yang memanjang lalu disiram dari ujung ke ujung dengan air yang dicampur kembang setaman, sebelum disiram dibacakan ayat kursi sebanyak 41 kali, bisa 21 kali dan bisa juga 7 kali dan kemudian disiramkan dari ujung ke ujung kayu Kap. kemudian paku emas dipakukan ke kantong bendera merah putih yang lalu juga digantungkan di blandar, Sebelumnya di kasih setundun pisang sepet, seonggok padi yang sudah menguning, 4 buah kelapa dan seikat tebu, yang kesemuanya juga diikat dan digantungkan pada blandar. Kap dinaikkan dengan membaca sholawat berserta doa-doa. Setelah pembangunan rumah selesai sipemilik rumah melakukan syukuran untuk rumah barunya. 2) Masyarakat Dusun Tanjung Kamal memaknai tradisi munggah kap merupakan tradisi memasang tiang tertinggi atap rumah atau Blandar yang dibungkus dengan kain merah, dan ditempatkan pada tiang tertinggi, tepat berada ditengah tengah rumah, dan bertujuan agar dapat terhindar dari segala Bala’ maupun bahaya serta terhindar dari malapetaka yang akan datang, Sebelum melaksanakan tradisi Munggah Kap masyarakat Tanjung Kamal mempercayai adanya hitungan hari. Namun zaman modern ini sebagian warga masyarakat Dusun Tanjung Kamal masih terdapat beberapa orang yang tidak mengetahui makna filosofis yang terdapat dalam tradisi Munggah kap dan sebagian masyarakat ada yang masih mempercayainya untuk tetap melaksanakan tradisi tersebut dan ada juga yang sudah tidak percaya dengan tradisi tersebut.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Makna Tradisi, Tradisi Munggah Kap, Dusun Tanjung Kamal. |
Subjects: | 100 Filsafat dan Psikologi Aqaid dan Ilmu Kalam > Aqidah menurut aliran-aliran atau sekte-sekte dalam Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Akidah dan Filsafat Islam |
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus |
Date Deposited: | 26 Oct 2021 02:20 |
Last Modified: | 26 Oct 2021 02:20 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/5558 |
Actions (login required)
View Item |