Nailufar, Yuyun (2021) Praktik Moderasi Beragama Banser dalam Menjaga Kerukunan di Tengah Pluralitas Masyarakat Desa Welahan Jepara. Undergraduate thesis, IAIN Kudus.
Text
1. COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (263kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (275kB) |
|
Text
4. BAB I.pdf Download (498kB) |
|
Text
5. BAB II.pdf Download (543kB) |
|
Text
6. BAB III.pdf Download (406kB) |
|
Text
7. BAB IV.pdf Download (497kB) |
|
Text
8. BAB V.pdf Download (267kB) |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (346kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana praktik moderasi beragama Banser Desa Welahan, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara dalam menjaga kerukunan ditengah pluralitas desa tersebut. Penelitin ini berupaya menjawab 3 (tiga) permasalahan utama, yaitu bagaimana pemahaman Banser tentang ajaran agama yang moderat, praktik moderasi beragama Banser ditengah pluralitas, dan bagaimana praktik moderasi beragama Banser apabila ditinjau dari perspektif teori tindakan sosial Max Weber dan AGIL Talcott Parsons. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan field research atau penelitian lapangan, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi secara langsung dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini yaitu Banser di Desa Welahan, masyarakat non Islam di Desa Welahan (Kristen dan Budha), dan juga masyarakat non Nu (Muhammadiyah), teknik analisis data melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan: pertama, Banser di Desa Welahan sudah memahami dan mengaplikasikan moderasi beragama, baik dalam lingkungan organisasi, maupun dalam lingkungan masyarakat yang luas. Kedua praktik moderasi beragama Banser di tengah pluralitas masyarakat Desa Welahan dapat dilihat dari aspek sosial dan keagamaan. Membantu pembangunan rumah warga non Islam, atau di Desa Welahan disebut dengan sambatan, menjenguk warga non Islam yang sedang terkena musibah seperti misalnya sakit, dan juga ketika ada warga yang sedang melahirkan. Banser bersama polsek Welahan juga terlibat dalam acara-acara besar seperti pengajian umum, penjagaan Gereja, dan Klenteng. Ketiga apabila ditinjau dari teori tindakan sosial Max Weber, sikap serta tindakan Banser tergolong dalam tindakan sosial rasional instrumental dan tindakan sosial berorientasi nilai. Sedangkan dalam menyikapi masyarakat yang kurang setuju dengan tindakan Banser penulis menggunakan teori AGIL Talcott Parsons, Banser melakukan sosialisasi secara personal dan sosialisasi dalam perkumpulan seperti khajatan dan ronda malam tentang kegiatan Banser secara detail agar tidak terjadi kesalahfahaman
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Moderasi, Banser, Kerukunan, Plutalitas, Tindakan Sosial Max Weber, Teori Agil (Adaptation-Goal Attainment-Integration-Latent Maintenace) Talcot Parson |
Subjects: | 200 Agama 300 Ilmu-Ilmu Sosial > 302 Interaksi Sosial |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Akidah dan Filsafat Islam |
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus |
Date Deposited: | 09 Dec 2021 03:05 |
Last Modified: | 09 Dec 2021 03:05 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/6068 |
Actions (login required)
View Item |