Fiqron, Mohamad Za’in (2021) Komparasi Antara Konsepsi Sufisme Ibn ‘Arabi Dengan Eksistensialisme Religius Soren Kierkegaard. Undergraduate thesis, IAIN Kudus.
Text
1. COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (434kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (345kB) |
|
Text
4. BAB I.pdf Download (501kB) |
|
Text
5. BAB II.pdf Download (613kB) |
|
Text
6. BAB III.pdf Download (403kB) |
|
Text
7. BAB IV.pdf Download (800kB) |
|
Text
8. BAB V.pdf Download (393kB) |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (333kB) |
Abstract
Abad 21 ini, persoalan eksistensi individu dan spiritualitas masih menjadi problem. Manusia dihadapkan pada tantangan-tantangan, gaya materialistik, dan godaan nafsu yang dibarengi oleh perkembangan zaman. Bermacam masalah tidak dapat diselesaikan dengan rasio manusia. Hal ini dikarenakan di balik realitas manusia, masih ada realitas lain yang bersifat transenden, yaitu Tuhan. Membaca sufisme Ibn ‘Arabi dan eksistensialisme religius Soren Kierkegaard, memberikan sumbangsih yang berharga dalam memaknai hidup. Penelitian ini adalah studi komparasi, yang berupaya mencari perbedaan, persamaan, dan implikasi antara konsepsi sufisme Ibn ‘Arabi dengan eksistensialisme religius Soren Kierkegaard. Sumber primer diambil dari literatur Fushush al-Hikam karya Ibn ‘Arabi, Fear and Trembling and Repetition dan Works of Love karya Soren Kierkegaard. Data sekunder diambil dari berbagai referensi seperti buku, jurnal, dan artikel yang relevan dengan kajian ini. Data primer dan sekunder diteliti dengan analisis historis dan filosofis (metode pemahaman dan interpretasi). Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat persamaan diantara konsepsi sufisme Ibn ‘Arabi dengan eksistensialisme religius Soren Kierkegaard. Keduanya sama-sama berpandangan bahwa dzat Tuhan sepenuhnya tidak dapat dijangkau akal. Keduanya juga memiliki persamaan dalam mengenal diri haruslah melibatkan Tuhan. Kemudian, keduanya juga sepakat bahwa cinta harus diaktualisasikan. Di samping itu, keduanya juga sama-sama membawa agama ke level spiritualitas. Perbedaan diantara keduanya terletak dalam akar bangunan konsep, metodologi, laku kebatiniahan, dan sikap terhadap agama. Implikasi dari penelitian ini adalah perbandingan hubungan manusia dengan Tuhan menurut sufisme dengan eksistensialisme religius Soren Kierkegaard. Terdapat kesamaan bahwa manusia sama-sama mengandung unsur keilahian, dengan paradigma antara sufisme dengan terang iman Kristen. Pembacaan ini menjadi menarik karena budaya modernitas menganggap manusia sebagai masyarakat positivisme yang memandang manusia dengan hitungan benar dan salah, ketika paradigma melekat. Padahal, manusia mempunyai identitasnya sendiri yang tidak bisa disamakan satu dengan lainnya. Hal ini yang unik, sehingga menyimpulkan bahwa manusia abad ini perlu refleksi kritis atas krisis jati diri. Di samping itu, manusia juga perlu bergulat dengan kebatiniahan
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sufisme, Ibn ‘Arabi, Eksistensialisme Religius, Kierkegaard, Filsafat, Modernitas |
Subjects: | 100 Filsafat dan Psikologi 200 Agama |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Akidah dan Filsafat Islam |
Depositing User: | Perpustakaan IAIN Kudus |
Date Deposited: | 09 Dec 2021 03:11 |
Last Modified: | 09 Dec 2021 03:11 |
URI: | http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/6069 |
Actions (login required)
View Item |